Alhamdulillah, Aceh Bebas Zona Merah, 14 Daerah Naik Kelas
Font: Ukuran: - +
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Pemerintah Aceh, Saifullah Abdulgani. [Foto: Ist.]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Alhamdulillah, Aceh sudah bebas zona merah Coronavirus Disease 2019 (Covid-19). Hasil analisis data periode 13 - 19 September oleh Tim Pakar Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Nasional, 14 daerah ‘naik kelas’ zonasi menjadi lebih baik. Sementara itu, pasien sembuh mencapai 833 orang, kasus baru 122 orang, 14 orang meninggal dunia.
“Peta Zonasi Risiko Covid-19 terbaru menunjukkan zona kuning mendominasi daerah Aceh pekan ini,” ujar Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Pemerintah Aceh, Saifullah Abdulgani kepada awak media massa di Banda Aceh, Rabu (22/9/2021).
Ia menuturkan, selain Banda Aceh yang ‘naik kelas’ dari zona merah pekan lalu menjadi oranye pekan ini, juga Aceh Tamiang, Aceh Timur, Langsa, Lhokseumawe, Gayo Lues, Aceh Tengah, Bener Meriah, Bireuen, Sabang, Aceh Barat, Aceh Selatan, Subulussalam, dan Aceh Singkil, yang statusnya menjadi zona kuning. Sebelumnya 13 kabupaten/kota itu zona oranye.
Sedangkan Aceh Tenggara dan Simeulue, lanjut juru bicara yang akrab disapa SAG, masih bertahan sebagai zona kuning, atau zona risiko rendah peningkatan kasus Covid-19. Begitu juga Pidie bersama Aceh Barat Daya, Nagan Raya, dan Aceh Selatan, masih tetap zona oranye, seperti pekan sebelumnya.
Kemudian SAG mengatakan, Peta Zonasi Risiko Covid-19 Aceh dalam pekan ini tidak ada lagi zona merah dan dominan zona kuning. Zona kuning meliputi Aceh Tenggara, Aceh Tamiang, Aceh Timur, Langsa, Lhokseumawe, Gayo Lues, Aceh Tengah, Bener Meriah, Bireuen, Sabang, Aceh Barat, Aceh Selatan, Subulussalam, Aceh Singkil, dan Simeulue.
Sedangkan kabupaten/kota yang masih zona oranye, zona risiko sedang peningkatan kasus Covid-19, meliputi Aceh Utara, Pidie, Pidie Jaya, Banda Aceh, Aceh Jaya, Aceh Barat, Nagan Raya, dan Aceh Selatan. Zona oranye bisa menjadi zona kuning, tetap oranye, atau malah menjadi zona merah pada pekan depan. Begitu juga daerah yang meraih kuning, katanya.
Karena itu, kata SAG, semua elemen masyarakat seyogyanya proaktif mencegah peningkatan kasus baru, meningkatkan kesembuhan, dan menekan jumlah kasus meninggal dunia. Masyarakat tetap menjalankan protokol kesehatan dan ikut vaksinasi Covid-19 untuk mencegah kasus baru.
Petugas kesehatan dengan partisipasi tokoh dan masyarakat melanjutkan testing dan tracing agresif untuk memutuskan transmisi virus corona. Sementara risiko kematian dapat ditekan melalui pengobatan dini. Semakin cepat mendapat penanganan sesuai kebutuhan medis makin besar peluang sembuh dan memperkecil risiko meninggal dunia, urai SAG.
“Kita berharap kondisi pandemi Aceh akan terus membaik dengan peningkatan satus zonasi dari zona oranye menjadi zona kuning dan kemudian “naik kelas’ menjadi zona hijau, zona yang dianggap paling aman dari risiko peningkatan kasus Covid-19,” tuturnya.
Kasus kumulatif
SAG juga melaporkan kasus kumulatif Covid-19 di Aceh sudah mencapai 37.240 orang, hingga 22 September 2021. Pasien Covid-19 yang sedang dirawat sebanyak 3.470 orang. Para penyintas Covid-19, (yang sudah sembuh) sebanyak 31.925 orang. Sedangkan kasus meninggal dunia secara akumulatif sudah mencapai 1.845 orang.
"Data kasus kumulatif tersebut termasuk kasus positif baru harian yang bertambah hari ini sebanyak 122 orang. Pasien yang sembuh bertambah 833 orang, dan data penderita Covid-19 yang meninggal dunia bertambah sebanyak 14 orang," tuturnya.
Kasus-kasus baru meliputi warga Banda Aceh 41 orang, Subulussalam 19 orang, Aceh Besar 18 orang, dan warga Aceh Barat sebanyak 12 orang. Kemudian warga Aceh Utara dan Lhokseumawe sama-sama enam orang.
Selanjutnya warga Pidie lima orang, Aceh Jaya tiga orang, warga Aceh Tengah, Nagan Raya, dan Aceh Selatan masing-masing dua orang. Sedangkan warga Aceh Tenggara, Aceh Tamiang, Langsa, Gayo Lues, Pidie Jaya, dan warga Aceh Barat Daya, sama-sama satu orang.
Sementara pasien sembuh sebanyak 833 orang, yakni warga Banda Aceh 532 orang, Aceh Barat 66 orang, Bener Meriah 46 orang, Aceh Besar 40 orang, Aceh Selatan 37 orang, Aceh Tengah 25 orang, Sabang 17 orang, Aceh Tamiang 14 orang. Pidie 12 orang, Bireuen dan Pidie Jaya sama-sama 11 orang. Kemudian Aceh Jaya 10 orang, Lhokseumawe sembilan orang, dan Langsa tiga orang.
Sedangkan kasus meningal dunia 14 orang masing-masing warga Banda Aceh sebanyak lima orang, Subulussalam tiga orang, dan warga Aceh Jaya dua orang. Kemudian masing-masing satu orang warga Aceh Utara, Lhokseumawe, Pidie, dan warga Aceh Selatan.
“Satu orang meninggal dunia hari ini, sedangkan lainnya ada yang kejadiannya pada bulan Juli lalu,” tambah SAG.
Lebih lanjut ia memaparkan data kumulatif kasus probable, yakni sebanyak 892 orang, meliputi 809 orang selesai isolasi, tidak ada lagi yang isolasi di rumah sakit, dan 83 orang meninggal dunia. Kasus probable yakni pasien yang secara klinisnya menunjukkan indikasi kuat sebagai Covid-19 dan dalam proses pemeriksaan swab-nya.
"Sedangkan kasus suspek secara kumulatif tercatat sebanyak 9.956 orang. Suspek yang telah usai isolasi sebanyak 9.951 orang, sedang isolasi di rumah dua orang, dan tiga orang sedang diisolasi rumah sakit rujukan Covid-19 di Aceh," tutupnya.[]