kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Aktivis Mahasiswa Kritik Perjalanan FORBES 2014-2019

Aktivis Mahasiswa Kritik Perjalanan FORBES 2014-2019

Selasa, 08 Oktober 2019 19:30 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Aktifis mahasiswa Aceh Heri Safrizal mengkritik anggota Forum Bersama (Forbes) periode 2014-2019. Dia menilai kinerja anggota Forbes sebagai sebuah wadah resmi legislator DPR RI dan perwakilan DPD RI asal Aceh masih sangat dirasa kurang maksimal dalam membahas masalah atau aturan-aturan yang berhubungan dengan kekhususan Aceh, sehingga tidak mampu memperjuangkan isu isu strategis tentang Aceh.

"Anggota Forbes periode lalu masih mementingkan ego dalam membangun komunikasi, baik antar anggota, maupun dengan pemerintah. Persoalan ini membuat mereka lupa untuk fokus pada isu-isu strategis keAcehan yang harusnya mereka perjuangkan," tandas Heri kepada Dialeksis.com, Senin, (7/10/2019).

Lebih lanjut dia mengatakan kegagalan Forbes periode lalu harus menjadi pelajaran bagi seluruh 'produk politik' asal Aceh yang terpilih pada pemilu 2019 ini. 

"Bagaimanapun, mereka yang terpilih mewakili Aceh merupakan orang-orang yang telah dipercaya oleh rakyat serambi mekah ini bukan hanya mampu berbuat, namun juga bisa memberikan kontribusi nyata dalam memperjuangkan kepentingan-kepentingan Aceh di level pusat," ujar mantan Sekjen BEM Unsyiah ini diplomatis.

Heri berharap kepengurusan Forbes yang baru periode 2019-2024 mampu memperjuangkan kekhususan Aceh. Namun, sambung dia, hal itu akan dapat dilakukan jika Forbes solid, saling bersinergi, dan mau bekerja maksimal menyuarakan kepentingan Aceh kedepan. Ia pun menyebutkan dua hal mendesak yang harus dilakukan oleh Forbes.

"Pertama, "mampu meningkatkan kordinasi pengurus dengan anggota supaya bisa bersatu dan bergerak secara kelembagaan Forbes dalam mengawal dan memperjuangkan kekhususan Aceh," kata Heri.

"Kedua, membangun komunikasi yang sangat intens dengan pemerintah Indonesia baik itu legislatif dan eksekutif guna menjaga kekhususan Aceh," tambah dia.

Keyword:


Editor :
Im Dalisah

riset-JSI
Komentar Anda