Aksi demo yang dilakukan oleh Solidaritas Pemuda Mahasiswa Aceh (SPMA) menolak kedatangan pengungsi rohingnya di Provinsi Aceh di Tugu Simpang Lima Banda Aceh, Jum'at (3/3/2023). [Foto: Naufal Habibi/Dialeksis]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Aksi demo dilakukan oleh Solidaritas Pemuda Mahasiswa Aceh (SPMA) menolak kedatangan pengungsi Rohingya di Provinsi Aceh di Tugu Simpang Lima Banda Aceh, Jum'at (3/3/2023).

Pantauan Dialeksis.com, peserta aksi membentangkan spanduk yang berisi tolakan terhadap pengungsi Rohingya di Aceh. Suasana demo berlangsung dengan kondusif. Peserta aksi ada sekitar 10 orang.

Koordinator Lapangan (Korlap) Bobi Risky Furqani mengatakan aksi unjuk rasa ini dilatarbelakangi dengan semakin bertambah pengungsi Rohingya dari waktu ke waktu di Aceh. Hal ini dikarenakan pengungsi Rohingya tidak membawa keuntungan untuk rakyat Aceh.

"Kita menolak kedatangan Rohingya di Aceh, apabila kepentingannya tidak menguntungkan rakyat Aceh," kata Bobby kepada Reporter Dialeksis.com, Jumat (3/3/2023).

Bobby menambahkan tuntutan aksi unjuk rasa ini bukan hanya menolak kedatangan pengungsi Rohingya yang semakin bertambah di Aceh, tetapi juga meminta pertanggung jawaban dari United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) terkait krisis kemanusiaan khususnya pengungsi Rohingya yang sekarang ini menjadi permasalahan sosial di Aceh.

Boby kembali tegaskan, jika tidak ada tanggapan serius dari pihak Pemerintah tertait hal ini. Maka, akan ada aksi unjuk rasa lanjutan dengan jumlah peserta lebih banyak dari hari ini.

"Ketika nanti tidak ada tanggapan serius dari pemerintah maka kami akan turun aksi lebih banyak lagi, saya sendiri sebagai korlap menjamin hal itu," ucapnya

Selanjutnya, ketika ditanya perihal pengungsi Rohingya yang kabur dari camp pengungsi dibeberapa wilayah di Aceh. Ia menjelaskan, kaburnya sejumlah pengungsi Rohingya dalam beberapa pekan ini sudah menjadi rahasia umum dikalangan masyarakat sehingga menimbulkan tanda tanya berbagai pihak mengenai hal tersebut.

"Hal itu sudah jadi rahasia umum, banyak kita lihat sekarang dalam beberapa minggu terjadi kabur sehingga kita patut mempertanyakan kemana orang itu," pungkasnya.