Pengungsi Rohingya. [Foto: Dani Randi/Viva.co]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Sejumlah mahasiswa dari berbagai kampus di Aceh melakukan aksi menolak etnis Rohingya. Parahnya lagi, mereka membawa paksa para pengungsi Rohingya ke halaman kantor Kemenkumham Aceh, Rabu (27/12/2023). 

Menanggapi hal itu, Mantan Sekretaris Persatuan Mahasiswa Aceh Lauser Antara dan Aceh Barat Selatan (ALA-ABAS) Wildan mengatakan, tindakan mahasiswa yang mengusir paksa pengungsi itu merupakan sikap kurang terpuji. 

“Bayangkan disana ada perempuan dan anak anak yang harus menjadi perhatian, mereka ketakutan dengan kejadian itu. Persoalan tidak adanya kebijakan pemerintah dalam penanganan mereka bukan berarti menghilangkan adab sebagai sesama manusia,” kata Wildan kepada Dialeksis.com, Kamis (28/12/2023). 

Wildan meminta para mahasiswa tersebut harus banyak belajar dari masa lalu warga Aceh yang juga banyak ditampung di berbagai daerah bahkan negara. Hal ini akibat kemelut politik di tanah air saat itu.  

“Mereka jangan lupa, fasilitas yang sama-sama kita nikmati ini mulai dari fasilitas pendidikan, jalan dan sebagainya merupakan turut sertanya aksi aksi kemanusiaan dari berbagai negara, dunia membangun Aceh untuk kembali tegak seperti sekarang ini,” ungkapnya. 

Untuk itu, kata Wildan, seharusnya jika ingin protes mesti dengan cara cara yang pantas. Menurutnya, pemerintah yang harus didesak paksa agar bisa mencegah terjadinya gelombang pengungsi memasuki wilayah Aceh.