Beranda / Berita / Aceh / Akademisi Minta Pemerintah Optimalkan Serapan Jagung Lokal

Akademisi Minta Pemerintah Optimalkan Serapan Jagung Lokal

Minggu, 01 Mei 2022 21:00 WIB

Font: Ukuran: - +


Ilustrasi. [Foto: Istimewa]

DIALEKSIS.COM | Jakarta - Dalam beberapa tahun terakhir, produksi jagung dalam negeri menuai hasil membanggakan. Sejak 2019, impor jagung untuk pakan ternak sudah tak dilakukan.

Hal itu disampaikan oleh Prima Gandhi selaku dosen Sekolah Vokasi Institut Pertanian Bogor. Dia menambahkan, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan bahwa pemerintah mengimpor jagung hanya untuk kebutuhan industri.

Gandhi menjelaskan, dari data BPS, realisasi impor jagung bahan baku industri dan pangan 2021 yang akibat adanya kebijakan non-lartas yakni totalnya 1,2 jt ton. Terdiri dari jagung untuk industri pati atau makanan atau minuman 987 ribu ton, pati 197 ribu ton, brondong 8 ribu ton, minyak jagung 3 ribu ton dan berbagai produk lainnya untuk industri.

Kemudian, Gandhi mengatakan, impor jagung untuk industri itu dilakukan bukan karena produksi dalam negeri tak mencukupi, melainkan sebagai dampak akibat kebijakan impor non-lartas (larangan terbatas) jagung untuk industri.

Evaluasi itu dinilai perlu karena sejak 2019, Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan tak pernah menerbitkan rekomendasi impor jagung pakan. Selain itu, juga tidak ada Rakortas impor jagung pakan.

Selanjutnya, Gandhi menjelaskan, ketentuan impor jagung di luar untuk pakan, yaitu untuk bahan baku industri dan pangan melalui Non Lartas, diatur melalui Permendag 21/2018. Di dalam pasalnya, disebutkan bahwa untuk impor jagung pakan ternak harys melalui Rakortas dan dilaksanakan oleh BUMN, khususnya Bulog.

Di sisi lain, Gandhi menyebut dengan capaian program peningkatan produksi jagung dalam negeri, Indonesia pada tahun 2021 telah mengekspor jagung dan turunannya sebanyak 85.310 ton. Produksi jagung dalam negeri setiap tahun pun surplus. (CNN Ind)

Keyword:


Editor :
Alfatur

riset-JSI
Komentar Anda