Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo (Kiri) dan Akademisi, Dr Amri, SE. MSI. [Foto: Kolase/Dialeksis] 

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo memerintahkan seluruh Kapolda dan Kapolres untuk menindak tegas oknum anggota polisi yang terbukti melanggar aturan saat menjalankan tugas. Kapolri meminta agar tidak ragu memberikan sanksi tegas berupa pemecatan. 

Akademisi, Dr. Amri, SE, MSi mengatakan, jangan gara gara nila setitik rusak susu sebelanga. hal ini harus dilakukan supaya marwah kepolisian,itu tetap terjaga.

“Selama ini ada polisi yang nakal, yang dimana bisa membuat nama Kepolisian Republik Indonesia itu buruk dimata masyarakat,” ucapnya kepada Dialeksis.com, Minggu (24/10/2021).

Adapun contoh kasus yang tengah viral beberapa waktu lalu, Kata Dr Amri, adanya 2 Oknum Polisi nakal diperiksa karena lakukan hal yang tak pantas terhadap istri tersangka narkoba di Sumatera Utara.

Kemudian, di Jakarta juga, kata Dr Amri, semakin bertambah jumlah oknum polisi nakal ini. Dan di Palu, juga ada Oknum Kepala Polsek di Parigi Moutong yang melakukan pelanggaran kode etik.

“Yang di Palu itu, berbuat asusila kepada seorang remaja perempuan, dalihnya akan berjanji membebaskan ayahnya yang merupakan seorang tersangka dan tengah menjalani hukuman, Kemarin, juga di Tanjung Balai jaga ada yang jual sabu hasil sitaan, hal-hal seperti itu sudah melanggar kode etik, dan masih banyak lagi oknum-oknum polisi nakal, inikan oknum-oknum tersebut sudah merusak nama baik Kepolisian,” tegasnya.

Oleh karena itu, Kata Dr Amri, Mantan Sekretaris Magister Manajemen Program Pasca Sarjana Universitas Syiah Kuala. apa yang disampaikan oleh Kapolri itu sudah benar. “Tindak tegas bagi mereka yang melanggar kode etik, Jangan ada lagi nego-nego lagi, Polisi Cerdas, Indonesia Maju,” tukasnya. [ftr]