Beranda / Berita / Aceh / Ajukan Program Perpustakaan Mini di Warkop, Raziq Terpilih Jadi Raja Baca Aceh 2019

Ajukan Program Perpustakaan Mini di Warkop, Raziq Terpilih Jadi Raja Baca Aceh 2019

Kamis, 28 November 2019 00:02 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS.COM | Muhammad Raziq Aulia, milenial asal Kabupaten Pidie ini terpilih menjadi Raja Baca Aceh 2019 dan dinobatkan di Gedung AAC Dayan Dawood, Rabu (27/11/2019).

Raziq saat diwawancara Dialeksis.com, ke depan akan melaksanakan program Perpustakaan Mini di Warung Kopi (Warkop) sebagai upaya mendekatkan milenial lain dengan literasi.

"Kita semua tahu para milenial di Aceh punya hobi nongkrong di Warkop, makanya kita buat program seperti ini," kata Raja Baca yang juga mahasiswa Prodi Manajemen Universitas Syiah Kuala Banda Aceh itu.

"Kita akan memilih beberapa Warkop untuk diajak bekerjasama, nanti tidak hanya buku dan pustaka mini yang kita pajang di sana tapi juga kegiatan lain seperti bedah buku dan diskusi literasi di Warkop," tambah Raziq.

Berpasangan dengan dengan Ratu Baca, Amirah Ulfah, Raziq optimis angka literasi di Aceh akan meningkat ke depan.

"Kita sudah punya iPusnas (Perpustakaan Digital Nasional) dan iPustaka Aceh. Ini harus terus kita dorong kepada milenial untuk meningkatkan angka literasi di Aceh ke depan," ungkap putra dari pasangan Kamaruzzaman dan Nurfitri itu.

"Selanjutnya, upaya meningkatkan literasi di Aceh bukan hanya tugas Dinas Perpustakaan atau Raja Baca, tapi tugas kita bersama. Mari mulai membangun budaya literasi dari lingkungan keluarga, hingga pada akhirnya budaya baca jadi sebuah peradaban di Aceh nantinya," harap Raziq.

Ia juga meminta agar perpustakaan di daerah lebih digerakkan lagi ke depan. Hal ini menanggapi rendahnya minat baca akibat masyarakat di pelosok daerah yang tak tersentuh fasilitas bacaan berupa buku-buku terbaru.

"Kita sudah punya pustaka keliling. Kalau di daerah mungkin bisa mengadopsi hal serupa dan intinya lebih aktif lagi," kata Raja Baca Aceh itu.

"Dan mohon dukungan juga dari semua pihak agar Aceh benar-benar mampu mengubah peradaban melalui dunia literasi ke depan," pungkasnya.

Penobatan Raja Ratu Baca Aceh 2019 dilaksanakan bersamaan dengan peringatan Hari Kunjung Perpustakaan yang diselenggarakan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh. (sm)

Keyword:


Editor :
Zulkarnaini

Berita Terkait
    riset-JSI
    Komentar Anda