ADPISI Aceh Gelar Seminar Virtual Pendidikan Agama Islam
Font: Ukuran: - +
Prof. Muslim Akmal, Ketua ADPISI Aceh dan moderator seminar. [Foto: Ist.]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Asosiasi Dosen Pendidikan Agama Islam Indonesia (ADPISI) Provinsi Aceh kembali menyelenggarakan seminar secara virtual, Rabu (24/6/2020). Kegiatan yang mengangkat tema tentang "Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi Umum: Masalah, Tantangan dan Solusi untuk Perbaikan Masa Depan Bangsa" itu, dihadiri oleh hampir 400 orang partisipan dari seluruh Indonesia.
Ketua Panitia Saifuddin A. Gani, MA menyampaikan bahwa acara ini dilaksanakan secara online melalui media zoom meeting dan live streaming Youtube ADPISI Aceh. Kegiatan seminar nasional virtual kali ini diikuti oleh berbagai kalangan seperti praktisi, dosen dan guru dan para pemerhati Pendidikan Agama Islam.
Ketua Umum ADPISI Aceh Prof. Dr. drh. Muslim Akmal, M.P. mengharapkan dengan adanya Pendidikan Agama Islam pada Perguruan Tinggi Umum (PTU) akan membentuk karakter akhlakul karimah bagi mahasiswa sehingga mereka mampu memfilter mana pergaulan yang baik dan mana yang tidak baik. Pendidikan agama juga mengarahkan setiap mahasiswa untuk berkomitmen terhadap ajaran agamanya sehingga tidak terbuai dengan lingkungan yang tidak baik dan tidak berperilaku buruk di dalam setiap aktifitasnya.
“Pendidikan Agama Islam pada PTU memperkenalkan kepada generasi muda akan akidah islam, dasar-dasarnya, asal-usul ibadat serta cara-cara melaksanakannya dengan benar, dengan membiasakan mereka berhati-hati dalam mematuhi akidah-akidah agama dan menjalankan serta menghormati syiar-syiar Islam, menumbuhkan kesadaran yang benar pada diri mahasiswa terhadap agama Islam, termasuk prinsip-prinsip dan dasar-dasar akhlak yang mulia,” ujar Guru Besar Fakultas Kedokteran Hewan Unsyiah tersebut yang juga bertindak sebagai moderator seminar.
Seminar virtual tersebut dibuka secara resmi oleh Rektor Universitas Syiah Kuala, Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng. Dalam sambutannya Prof Samsul menyampaikan bahwa sistem pendidikan di Indonesia lebih menonjolkan aspek keilmuan dan kurang memberikan pengajaran yang seimbang dalam pembentukan akhlak mulia. Akhlak menjadi salah satu tujuan pendidikan, karena akhlak akan mengarahkan pada kegiatan dan sikap positif.
“Melihat persoalan serius tersebut, maka upaya menanamkan kembali nilai-nilai yang terkandung dalam Al-Qur'an dan hadist menjadi sangat urgen,” kata Prof Samsul menjelaskan. Dan salah satu cara untuk memiliki akhlak mulia, tentu kita harus mencontoh pribadi Rasulullah Saw, karena beliau memiliki sifat-sifat yang terpuji dan menjadi pedoman bagi umatnya.
Seminar virtual ini turut menghadirkan para narasumber ahli dan berpengalaman dalam dunia pendidikan agama Islam di Indonesia, diantaranya adalah Dr. Rohmat Mulyana selaku keynote speaker dari Direktorat Pendidikan Agama Islam Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama RI yang mengupas tentang “Pengembangan Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi Umum Dalam Kaitan dengan Kebijakan Kampus Merdeka”. Narasumber lainnya adalah Dr. Aam Abdussalam, M.Pd, yang juga sebagai Ketua Umum ADPISI Pusat yang mengulas tentang “Peran ADPISI dalam Pengembangan Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi”.
Narasumber lainnya yang cukup menarik minat para peserta adalah apa yang disampaikan oleh Prof. Dr. Mustanir, M.Sc, anggota majelis akreditasi BAN PT, Guru Besar FMIPA Unsyiah, dan Ketua BKM Jamik Darussalam Universitas Syiah Kuala itu. Prof Mustanir dengan segudang pengalaman dalam mengajar mata kuliah pendidikan agama Islam, pengembangan kurikulum, institusi dan sering menjadi rujukan dalam bidang keagamaan baik di Aceh maupun Indonesia itu, dengan sangat apik menjelaskan bagaimana arah dan tujuan pengembangan pendidikan agama Islam pada Perguruan Tinggi Umum yang seharusnya dilakukan.
Prof. Mustanir mengungkapkan sejumlah data-data penting bagaimana kondisi kemampuan baca al-quran para mahasiswa diberbagai perguruan tinggi, bahka juga data-data tentang bagaimana keseharian generasi muda Islam dalam memaknai shalat, puasa dan ib adah lainnya. Narasumber tarakhir adalah Dr. H. Ahmad Yani, M.Ag (Ketua DKM Masjid Agung Cirebon dan Ketua LP2M IAIN Syekh Nurjati Cirebon) yang membahas berkaitan dengan cara-cara meneguhkan nilai-nilai moderasi agama dalam pendidikan agama Islam untuk menangkal radikalisme di PTU.
Menurut sekretaris panitia pelaksana, Afrizal Refo, MA menerangkan bahwa adanya pandemi Covid-19 sangat memberikan dampak kepada masyarakat mulai dari kesehatan, ekonomi, psikologi, dan juga pendidikan Islam. Oleh karena itu, ADPISI Aceh mencoba untuk mencari solusi dengan memberikan informasi yang tepat dalam rangka reorientasi Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi Umum (PTU)."Tentu saja orientasi ini tidak hanya sebatas to know religion tetapi harus menonjolkan being religious," terangnya.
Sementara itu, Fachruddin, STP, M.Si yang turut memprakarsai kegiatan ini dan bertindak sebagai co-host turut menambahkan bahwa melalui kegiatan seminar virtual ini mudah-mudahan kita sebagai pendidik, baik dosen maupun guru menyadari bahwa kita perlu menanamkan nilai-nilai keislaman sehingga terbentuk Akhlaqul Karimah bagi peserta didik. “Lebih dari itu, dosen maupun guru juga harus bisa menjadi contoh teladan bagi peserta didik” ungkap Fachruddin yang merupakan dosen Teknik Pertanian Unsyiah itu mengakhiri. (rls)