Beranda / Berita / Aceh / Adakah Nabi Perempuan, Ini Penjelasan Ketua MPU Aceh Lem Faisal

Adakah Nabi Perempuan, Ini Penjelasan Ketua MPU Aceh Lem Faisal

Rabu, 05 April 2023 11:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Naufal Habibi

Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh Tgk H Faisal Ali [Foto: dok. Acehinfo]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Profesor Amany Lubis mengatakan bahwa nabi juga ada yang perempuan, karena sifatnya menerima wahyu dari Allah SWT untuk dirinya.

Dalam Alquran, lanjut Prof Amany ada contoh nabi yang perempuan seperti istri dari Firaun yang bernama Siti Asiyah karena menerima wahyu untuk menyelamatkan Nabi Musa yang berada di dalam keranjang sedang dihanyutkan di Sungai Nil. Kemudian diwahyukan kepada Siti Asiyah untuk mengambil dan menyusui.

Selain itu, ada ibu dari Nabi Isa, Siti Maryam. Siti Maryam adalah sosok yang juga menerima wahyu. Bahkan [Maryam] didatangi oleh Malaikat Jibril, dikatakan akan hamil tanpa suami.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh Tgk H Faisal Ali atau Lem Faisal mengatakan, Nabi adalah orang-orang yang menerima wahyu dari Allah SWT untuk dirinya sendiri, bukan untuk disampaikan kepada umatnya.

Sedangkan rasul adalah orang yang menerima wahyu dan diperintahkan untuk menyebarkannya kepada keluarga, kepada masyarakatnya.

"Benar, nabi bukan hanya pria tapi ada juga perempuan, yang tidak ada rasul perempuan," kata Lem Faisal kepada Pewarta Dialeksis.com, Rabu (5/4/2023).

Lem Faisal menambahkan bahwa nabi itu banyaknya ada 124.000 orang. Itu bukan hanya lelaki saja, ada juga nabi perempuan.

Lanjut Lem Faisal, nabi yang merangkap sebagai rasul itu hanya 313 orang dan yang wajib kita ketahui itu ada 25 orang. 

"Itu semuanya laki-laki dan tidak ada yang perempuan. Dari nabi tidak ada syariat karena untuk amal diri sendiri. Kalau rasul baru ada syariat," jelasnya.

Lem Faisal menjelaskan bahwa orang yang dekat dengan allah itu bukan hanya lelaki saja, perempuan pun banyak yang dekat dengan allah. Maka yang perlu dicontohi oleh para perempuan bahwa kehidupan mereka itu sangat dekat dengan allah. 

"Jangan dianggap bahwa perempuan tidak ada yang shalihah dan tidak ada yang menjadi aulia allah. Sekarang yang jadi persoalan bagaimana persiapan perempuan dalam mencapai hakikat tersebut misal dalam level maqbul doa seperti Rabi'ah aladawiyah," ujarnya. 

Lem Faisal juga menjelaskan bahwa orang yang dekat dengan allah itu bukan dari laki-laki saja. Banyak juga perempuan yang dekat dan alim. 

Jika dilihat dari presentase itu maka yang lebih banyak ditemukan adalah laki-laki. Bukan hanya dalam masalah ukhrawi saja. Dalam tatanan dunia yang banyak dari laki-laki juga. 

Semua dimensi itu lebih ditemukan laki-laki. Karena kesiapan mental, pola pikiran dan fisiknya. Itulah membuat dominan laki-laki dalam hal mengisi dunia ini. 

"Bahwa orang yang mulia disisi allah itu adalah orang yang bertakwa. Bertakwa itu tidak dilihat dari jenis kelamin, siapapun boleh," pungkasnya. [NH]

Keyword:


Editor :
Alfi Nora

riset-JSI
Komentar Anda