kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Aceh Utara Berstatus Tanggap Darurat Banjir, Ini Langkah Pemerintah Pusat

Aceh Utara Berstatus Tanggap Darurat Banjir, Ini Langkah Pemerintah Pusat

Jum`at, 08 September 2023 09:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Zulkarnaini

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Kementerian Sosial (Kemensos) menyampaikan bahwa Kabupaten Aceh Utara dinyatakan berstatus tanggap darurat banjir. Langkah ini diambil sebagai respons atas bencana banjir yang telah menggenangi beberapa kecamatan di wilayah tersebut.

Pemerintah pusat, melalui Kemensos, telah segera merespons situasi darurat ini dengan menurunkan tim penanggulangan bencana yang terlatih. Tim ini akan bekerja sama dengan pihak daerah dan instansi terkait untuk memberikan bantuan serta melakukan upaya evakuasi dan pemulihan.

"Saat ini, posisinya Aceh Utara sudah bencananya, tanggap darurat. Saat ini, Tim BSKBA (Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam) sedang mendirikan dapur umum, penyaluran bantuan logistik yang ada di beberapa gudang kami (Kemensos) di sekitar Aceh Utara," kata (Plt) Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Kemensos Adrianus Alla dalam keterangan yang diterima DIALEKSIS.COM, Jumat (8/9/2023).

Adrianus mengatakan awalnya terdapat 10 kecamatan yang terdampak banjir tersebut. Kini, daerah yang terdampak hanya 5 kecamatan.

"Di mana kami sudah mengirimkan tim ke wilayah Aceh yang di mana di minggu kemarin terjadi banjir yang terdampak 10 kecamatan dan minggu ini di wilayah Aceh Utara yang berdampak kurang lebih 5 kecamatan," ujar Adrianus.

Kemensos pun memantau pengaruh dari El Nino yang mengakibatkan musim kemarau. Menurutnya, ada lima wilayah yang menjadi fokus penanganan. Yakni Nusa Tenggara Barat (NTT), Nusa Tenggara Timur (NTB), Jawa Tengah, sebagian Jawa Barat, dan Banten.

"Ya untuk El Nino berdasarkan kami tidak berjalan sendiri kami berkolaborasi dengan stakeholder kementerian lembaga lain yang punya kapasitas lain, yaitu BMKG, kami fokus ke wilayah NTT, memang NTT itu diprediksi mengalami El Nino panjang sampai dengan Desember NTT, NTB, Jawa Tengah, Jawa Barat, Banten ini yang akan mengalami dampak El Nino itu diprediksi akan El Nino kemarau panjang sampai Desember," jelasnya.

El Nino, kata Adrianus, dapat menyebabkan kekeringan dan kekurangan air bersih hingga warga kekurangan kebutuhan dasar. Sebab itu, pihaknya mendirikan lumbung-lumbung sosial di wilayah tersebut guna mengatasi dampak El Nino.

"Dampak El Nino adanya kekeringan panjang yang mengakibatkan hasil panen warga jadi gagal panen dan kurang air bersih ke depan misal masyarakat akan kekurangan kebutuhan dasar hal yang dilakukan Kemensos adalah mendirikan lumbung-lumbung sosial di wilayah tersebut," pungkasnya.

Keyword:


Editor :
Zulkarnaini

riset-JSI
Komentar Anda