kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Aceh Tengah Tertinggi Angka Deforestasi Hutan di Provinsi Aceh

Aceh Tengah Tertinggi Angka Deforestasi Hutan di Provinsi Aceh

Rabu, 23 Januari 2019 17:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : safrizal

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Pada tahun 2018 tercatat sebesar 15.071 hektar (Ha) angka deforestasi atau kehilangan tutupan hutan alam di Provinsi Aceh, angka ini menurun jika dibandingkan pada tahun 2017 yaitu sebesar 17.820 Ha.

Aceh Tengah dikatakan menjadi daerah dengan tingkat deforestasi hutan tertinggi di Provinsi Aceh dengan angka sebesar 1.924 Ha disusul Aceh Utara 1.852 Ha, Gayo Lues 1.494 Ha, dan Nagan Raya 1.261 Ha.

"Analisis berdasarkan Kabupaten, Aceh Tengah menjadi juara deforestasi di tahun 2018," sebut GIS Manager Yayasan Hutan, Alam, dan Lingkungan Aceh (HAkA), Agung Dwinurcahya, saat menggelar konferensi pers di Oasis Hotel, Banda Aceh, Rabu (23/1).

Ia juga menjelaskan, jika dianalisis berdasarkan Batas Fungsi Kawasan Hutan dengan Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor SK.103 Tahun 2015, setelah Area Penggunaan Lain (APL), Kawasan Hutan yang mengalami deforestasi tertinggi adalah Hutan Lindung sebesar 3.577 Ha, kemudian Hutan Produksi sebesar 2.728 Ha, dan TNGL sebesar 807 Ha.

Sementara itu angka deforestasi di Kawasan Ekosistem Leuser (KEL) Aceh terus menurun tiap tahunnya. Sejak tahun 2016, lanjut Agung, angka deforestasi di KEL Aceh sebesar 10.348 Ha, menurun pada tahun 2017 sebesar 7.066 Ha, dan di tahun 2018 turun lagi sebesar 5.685 Ha. Sementara di Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) Aceh deforestasi pada tahun 2016 sebesar 460 Ha, 2017 sebesar 624 Ha, dan 2018 sebesar 807 Ha.

"Orang nanti akan bertanya, itu hutannya dihitung di hutan saja apa di kawasan hutan, karena di Aceh ini, ada yang kawasan hutan, ada hutan diluar kawasan hutan atau bukan di APL, dan itu masih cukup banyak dan sangat bagus kondisinya sebenarnya, ada hutan diluar kawasan hutan," jelas Agung dihadapan para awak media.

Lebih lanjut ia mengatakan, laju deforestasi ini sangat berdampak dengan bencana-bencana yang terjadi di Aceh seperti banjir dan kekeringan. Ditinjau dari batas Daerah Aliran Sungai (DAS), deforestasi tertinggi di tahun 2018 terjadi di DAS Singkil/Alas yaitu sebesar 2.726 Ha. Das ini meliputi Kabupaten Gayo Lues, Aceh Tenggara, Subulussalam, Aceh Singkil hingga ke Sumatera Utara.

Sepanjang tahun 2018 terjadi 10 kasus bencana banjir di DAS Alas, angka ini yang tertinggi dibanding DAS lainnya. DAS Peusangan, sambungnya, juga mengalami kerusakan parah dengan angka deforestasi sebesar 1.248 Ha. Batas DAS Peusangan meliputi Kabupaten Aceh Utara dan Aceh Tengah yang mana sebanyak 6 Kecamatan terdampak banjir dan 3 Kecamatan terdampak kekeringan selama 2018.

"Tapi kalau kita lihat, sebenarnya tutupan hutan di DAS-DAS itu ada yang beberapa sudah sangat kritis, ada yang cuma 11 persen tutupan hutannya, ada yang 24 persen. Seperti DAS Alas, kemudian DAS Keureuto, DAS Mane, dan DAS Peusangan,itu tutupan hutannya, persentasenya itu sebenarnya sudah sangat kecil dan itu mengakibatkan terjadinya bencana kekeringan dan banjir silih berganti terjadi di hilir dari DAS itu," ungkapnya

Ia mengungkapkan, deforestasi yang terjadi di Aceh dikatakan sudah sejak lama dan sangat tinggi, belasan hingga puluhan tahun lalu. Dampaknya dikatakan baru terjadi saat ini, frequensi bencana itu dari tahun ke tahun semakin meningkat. Agung mencontohkan, dari tahun 2017 ke 2018, kejadian bencana banjir dan kejadian kekeringan itu meningkat. (saf)

Keyword:


Editor :
Jaka Rasyid

riset-JSI
Komentar Anda