kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Aceh Tengah, Bardan Sahidi Menjadi Khatib Pelaksanaan Shalat Eid Adha Didesa Bah

Aceh Tengah, Bardan Sahidi Menjadi Khatib Pelaksanaan Shalat Eid Adha Didesa Bah

Rabu, 21 Juli 2021 18:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : fatur

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Bardan Sahidi menjadi Khatib Shalat Idul Adha di Kampung Bah, Kecamatan Ketol, Kabupaten Aceh Tengah, Selasa (20/7/2021). [Foto: Ist]


DIALEKSIS.COM | Aceh Tengah - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Bardan Sahidi menjadi Khatib Shalat Idul Adha di Kampung Bah, Kecamatan Ketol, Kabupaten Aceh Tengah, Selasa (20/7/2021).

Diawalan khutbah, Bardan Sahidi mengenang kembali musibah gempa yang terjadi delapan tahun lalu, dengan penuh rasa haru serta tetesan air mata menceritakan kuasa Tuhan amat dahsyat itu.

Secara kasatmata, Desa Bah, yang bertetangga dengan Desa Serempah, Kecamatan Ketol, Aceh Tengah sudah luluh lantak dan hilang ditelan gempa. Material longsor telah mengubur sebagian besar kawasan perbukitan itu.

"Hari ini kita masih diberi kesempatan untuk berserah diri kepada-nya, mari kita syukuri nikmat itu, dengan melaksanakan segala Perintah-Nya," ujar Bardan Sahidi.

Bardan Sahidi mengatakan, di momen lebaran ini warga kampung diajak untuk berkurban jika memiliki rezeki yang memadai. 

"Dimana Ibadah kurban menjadi salah satu ibadah tahunan yang dilaksanakan bertepatan dengan hari raya Idul Adha atau yang biasa disebut juga dengan Hari Raya Kurban," tuturnya.

Bardan Sahidi menyampaikan, pelaksanaan hari raya dan Ibadah kurban tahun ini berada dalam situasi pandemi Covid-19. Banyak Jamaah Haji yang sudah mengantri selama dua puluh tahun tidak bisa berangkat karena dalam situasi pandemi covid 19.

"Saya melihat sendiri datanya, bahwa jamaah Haji dari kecamatan ketol sangat banyak, sudah mengantri sampai dua puluh tahun karena musibah pandemi covid-19. Maka dari itu, marilah kita ambil hikmahnya dan senantiasa menjaga Protokol Kesehatan (Protkes) secara ketat," katanya.

Kemudian Bardan Sahidi menjelaskan, tema yang cocok khutbah ialah masyarakat berkurban dengan tidak mengorbankan masyarakat. Perbedaan antara kurban dan korban.

Bardan Sahidi kembali mengingatkan para pemimpin-pemimpin negeri ini berebut kursi dan jabatan yang tidak jarang mengorbankan masyarakat.

"Masyarakat berkurban tidak dengan mengorbankan masyarakat, kita sering dijadikan korban oleh pemimpin-pemimpin kita untuk kepentingan politik. Tapi masyarakat berkurban tidak lain tujuannya hanya untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT," tukas Bardan Sahidi. [ftr]

Keyword:


Editor :
Alfatur

riset-JSI
Komentar Anda