Aceh Peringati Hari Thalassemia Sedunia, Penderita Rentan Terinfeksi Covid-19?
Font: Ukuran: - +
Kolase dr Pustika Amalia (kiri) dan Dr Ratna Sari (kanan) saat mengisi webiner peringatan hari Thalassemia sedunia, Sabtu (9/5/2020). [Foto: Sara Masroni / Dialeksis.com]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Pemerintah Aceh bersama Darah untuk Aceh, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Aceh dan Palang Merah Indonesia (PMI) memperingati Hari Thalassemia Sedunia yang jatuh pada tiap 8 Mei.
Peringatan itu dilakukan dengan menggelar live webinar secara daring bersama Kepala Unit Pelayanan Tranfusi Darah RSCM Jakarta Dr dr Pustika Amalia Wahidiyat Sp A(K), Kepala Instalasi Sentra Thalassemia RSUZA Dr Heru Noviat SpA dan Kepala Unit Donor Darah PMI Kota Banda Aceh Dr Ratna Sari Dewi, Sabtu (9/5/2020).
dr Pustika Amalia dalam meterinya menyampaikan, Thalassemia merupakan kelainan darah merah bawaan (keturunan) akibat tidak diproduksinya hemoglobin yang membuat penderita mengidap anemia (kurang darah).
"Tiap tahunnya lahir 2.500 anak dengan Thalassemia mayor. Apa yang mereka hadapi? Seumur hidup harus transfusi darah, minum obat pembuang kelebihan zat besi dan check up rutin ke dokter," kata dr Pustika Amalia dalam pemaparannya.
"Dan masalahnya, belum semua rumah sakit di Indonesia memiliki pelayanan Thalassemia," tambahnya.
Ia juga berujar, di masa pandemi Covid-19 ini, Thalassemia juga dapat meningkatkan risiko terinfeksi corona yang berat karena penyakit komorbid.
"Thalassemia merupakan kondisi penyakit kronis yang dapat disertai dengan penyakit komorbid seperti gagal jantung, diabetes, penyakit hati dan gangguan endokrin lainnya. Nah penyakit inilah yang meningkatkan risiko terinfeksi corona yang berat," jelas dr Pustika Amalia.
"Untuk itu, kita mengajak agar selalu disiplin terhadap protokol kesehatan pencegahan Covid-19, terutama bagi yang mengidap penyakit ini," tambahnya.
Selanjutnya, Kepala Unit Donor Darah PMI Kota Banda Aceh Dr Ratna Sari Dewi, mengajak masyarakat untuk tetap berdonor darah di tengah pandemi Covid-19, mengingat begitu banyak penderita Thalassemia yang membutuhkan.
"Kita menjamin protokol kesehatan dengan screening ketat bagi calon pendonor darah di tengah situasi Covid-19 ini. Bahkan petugas wajib pakai APD kusus dan pengamanan (uji) darah yang maksimal saat di laboratorium," jelas Dr Ratna.
"Di tengah pandemi Covid-19 dan bulan Ramadan, ketersediaan darah mulai berkurang. Untuk itu, kita mengajak semua pihak mari berdonor darah untuk membantu para penderita Thalassemia dan pasien lain yang membutuhkan," pungkasnya. (sm)