Aceh Masuk Daftar KLB Campak, Ketua IDI Sebut Akibat Menolak Imunisasi
Font: Ukuran: - +
Reporter : Nora
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Provinsi Aceh, Dr dr Safrizal Rahman [Foto: Ist]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut sebanyak 31 provinsi di Indonesia telah melaporkan ribuan temuan kasus campak. 12 provinsi di antaranya bahkan sudah menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB).
Ada 55 KLB kasus campak yang terjadi di 12 provinsi atau di 34 kabupaten/kota terjadinya sepanjang 2022.
Salah satunya di Provinsi Aceh tepatnya di Kabupaten Bireuen.
Menanggapi hal itu, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Provinsi Aceh, Dr dr Safrizal Rahman mengatakan temuan kasus campak itu disebabkan karena capaian imunisasi di Aceh masih rendah.
"Karena banyak orangtua di Aceh tidak mau anaknya diimunisasi karena berbagai alasan, makanya timbul penyakit-penyakit tersebut. Secara tidak langsung temuan penyakit itu semacam pembuktian bahwasanya program nasional imunisasi harus diikuti bukan dilanggar," jelasnya saat diwawancarai Dialeksis.com, Sabtu (21/1/2023).
Lebih lanjut, kata dr Safrizal, jika mengharapkan partisipasi masyarakat secara sukarela melakukan vaksinasi di Aceh itu susah. Jadi harus ada gerakan khusus 'memaksa' masyarakat, yang mau tidak mau harus diimunisasi.
"Artinya permasalahan kita pada budaya yang sangat menghantui psikologi masyarakat," terangnya.
Untuk itu, ia menegaskan untuk Provinsi Aceh perlu ada gerakan mobilisasi menyeluruh untuk menyukseskan program imunisasi. Karena tidak efektif dengan mengharapkan partisipasi warga, dan menghimbau mereka untuk datang, makanya angka imunisasi Aceh rendah.