kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Aceh-Malaysia Jalin Kerjasama dan Pengembangan Melayu Nusantara

Aceh-Malaysia Jalin Kerjasama dan Pengembangan Melayu Nusantara

Kamis, 03 Januari 2019 09:15 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS.COM | Pulau Pinang - Seuramoe Pasee (Moesee) Aceh melakukan kunjungan dan kerjasama terhadap Persatuan Melayu Pulau Pinang di Pulau Pinang, Malaysia pada Selasa, (1/1) dalam rangka Muafakat Nusantara Aceh-Malaysia.

Muafakat tersebut terjalin dalam bentuk kerjasama serta pengembangan Melayu Nusantara. Presiden Persatuan Melayu Pulau Pinang Tan Sri Dato' Haji Mohd Yussof Latiff menyambut kedatangan Moesee Aceh dengan hangat dan rasa haru.

Hubungan persaudaraan ini dikatakan perlu dirajut guna menjaga dan menarik kembali ukhuwah yang pernah ada dimasa dahulu khususnya Aceh-Malaysia yang kini hampir hilang.

Melayu dikatakan punya peran-peran penting dalam membangun peradaban sosial, pendidikan, ekonomi dan budaya di Asia Tenggara.

"Jika ini tidak dibina dan dirawat serta tidak dikuatkan kesatuannya, maka Melayu ini akan kehilangan keberadaan serta juga hilang perannya," kata Tan Sri Dato' Haji Mohd Yussof Latiff

Dato' Haji Mohd Yussof Latiff mengajak untuk bersama-sama mewujudkan silaturrahmi dan persaudaraan ini tetap kuat serta terjaga sehingga Melayu tidak terasingkan dari rumahnya sendiri.

"Kita belajar banyak dari melayu ini, maka patutlah kita menjaganya. sosial, budaya, pendidikan dan ekonomi teruslah kita putar dengan gaya melayu dan khas yang ada dari setiap wilayah yang kita punya," pintanya

Sementara itu Presiden Moesee Aceh, Mukhtadaruddin mengatakan, Melayu sudah ada keberadaannya jauh sebelum Indonesia, Malaysia, Singapore, Brunai Darussalam, Thailand, Vietnam dan beberapa wilayah lainnya yang terdapat dikawasan Asia Tenggara ini ada.

Hal ini bisa dilihat dari segi bahasa, seni, senjata khas, pakaian adat dan hal-hal lain yang menurutnya sangat serumpun meski terdapat sedikit perbedaan.

"Kita hari ini masih dapat bersosial diakibatkan karena peran penting melayu dalam kepeduliannya terhadap sesama, terbukti salah satu acuan besar yang kita hadapi sekarang dalam perdebatan melayu adalah siapa yang punya," ujar Mukhtadaruddin

Mukhtadaruddin mengatakan ada dua hal yang bisa dilakukan sekarang ini jika ingin menyelamatkan Melayu, pertama menuntut perubahan dan kedua menciptakan perubahan.

Dikatakannya, jika tidak sanggup dengan aksi gerakan masa dalam menuntut perubahan  sistem yang ada dan terabaikan, maka ciptakan perubahan itu dengan sistem mengambil peran dari segi pendidikan, sosial dan budaya Melayu.

"Marilah kepada seluruh handal taulan kita merajut kembali hubungan saudara yang pernah kita punya, ikat kembali persaudaraan ini dengan kuat dan kita hidup serumpun serta rukun dan hasilnya apa yang kita impikan betul adanya akan terjadi," harapnya

Selain Muafakat Nusantara Aceh-Malaysia, kegiatan kunjungan yang digagas Seuramoe Pasee, Lembaga Rukun Tetangga bagan Serai Jaya Perak, dan Persatuan Banjar Pulau Pinang serta Persatuan Melayu Pulau Pinang itu juga bertujuan sebagai pertukaran nilai budaya, pemberantasan buta huruf dalam penulisan jawi, program tukar bakti sosial, dan pengenalan atau sosialisasi budaya kedua Negara.

Dalam kegiatan itu juga ditampilkan Tarian Aceh, temu karya pemuda Aceh-Malaysia, dan festival kuliner nusantara. Moesee Aceh turut membawa 15 orang putra-putri yang berasal dari berbagai daerah di Aceh. (saf)


Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda