Beranda / Berita / Aceh / Aceh Darurat Kekerasan Seksual, GEN-A Edukasi Remaja Putri Panti Asuhan

Aceh Darurat Kekerasan Seksual, GEN-A Edukasi Remaja Putri Panti Asuhan

Minggu, 19 November 2023 17:03 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Sahlan

Shafwat, S.Farm memberikan materi tentang kesehatan reproduksi wanita kepada para anak Panti Asuhan Media Kasih. Sabtu, (18/11/2023). [Foto: dok Narasumber]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Sebanyak 20 orang remaja putri Panti Asuhan Media Kasih mendapatkan edukasi kesehatan reproduksi dan pencegahan pelecehan seksual pada sabtu, (18/11/2023) oleh LSM GEN-A. 

Edukasi ini adalah program dari LSM tersebut yang menghadirkan aktivis kesehatan dari perawat dan apoteker di Banda Aceh sebagai pemateri. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan remaja putri dalam menjaga kesehatan organ reproduksi dan menjaga diri dari pelecehan seksual. 

Materi pertama dibawa oleh Nabilah Shafwat, S.Farm, apoteker dari USK sekaligus aktivitas kesehatan perempuan. Ia memberi materi tentang Kesehatan Reproduksi dan Vaginal Higiene. Tak hanya materi, Shafwat juga menepis mitos-mitos tentang menstruasi serta memberi informasi yang benar tentang masalah kebersihan wanita. 

"Wajib bagi kita wanita untuk paham hal-hal tentabg menstruasi mengingat periode tersebut organ intim rentan sekali terpapar oleh bakteri," ucapnya.

Materi kedua dilanjutkan oleh Ns. Cut Aura Maghfirah Putri, S.Kep, yang membahas mengenai pencegahan pelecehan seksual berbasis religio-psiko-sosial. Ns. Aura mengawali edukasi dengan menunjukkan fakta berupa berita-berita yang melaporkan beberbagai kasus pelecehan seksual yang terjadi di Aceh. Ia juga menceritakan sedikit mengenai kasus yang terjadi di Kabupaten Bener Meriah pada 2022 lalu, sebagai contoh nyata bahwa pelecehan seksual bisa terjadi kapan saja baik di sekolah, di tempat umum, bahkan dilingkungan terdekat. 

“Pelecehan seksual bisa terjadi dimanapun dan kapanpun, pelecehan seksual bukan hanya sebatas tindakan fisik seperti menyentuh, meraba, atau memegang tubuh korban tanpa persetujuan". terangnya.

Ia juga menambahkan bahwa tindakan seperti bersiul, mengucapkan rayuan dan lelucon yang berbau seksual, atau menatap korban dengan nuansa seksual itu sudah masuk ke pelecehan seksual, tegasnya.

Tasya, salah anak asuh Panti Asuhan Media Kasih mengaku sangat bersyukur bisa mendapat wawasan baru tentang kesehatan kewanitaan dan pencegahan pelecehan seksual. Selama ini katanya, ia sempat mempercayai beberapa mitos seputar haid yang tidak bisa dipertanggungjawabkan.

"Senang bisa dapat ilmu baru tentang kesehatan wanita, karna ini penting sekali bagi kami-kami ini yang masi abg, acaranya juga seru, ada doorprize" terangnya.

Sementara itu, Direktur Eksekutif GEN-A, dr. Imam Maulana dalam wawancara dengan Dialeksis.com memaparkan beberapa masalah yang melatarbelakangi pentingnya penyadaran isu kesehatan wanita dan isu pelecehan seksual bagi remaja wanita. 

“Indonesia darurat pelecehan dan kekerasan seksual, dalam periode Januari-September 2023 saja, Kemen-PPA melaporkan ada 19.593 kasus dan 7.451 korban (38%) berusia 13-17 tahun. Untuk Aceh, per Juni 2023 terdapat 575 kasus yang tercatat oleh DP3A. Ini masalah besar, dan anak muda harus bergerak aktif untuk mencegah kejadian ini.” Tegas dr. Imam.

Generasi Edukasi Nanggroe Aceh (GEN-A) merupakan LSM kepemudaan berbasis riset, training, pengabdian masyarakat yang beranggotakan pemuda Aceh berprestasi dari berbagai kepakaran. GEN-A bergerak bersama untuk pembangunan Aceh dengan membentuk katalisator generasi unggul melalui berbagai subunit salah satunya Public Health Innovator (PHI) yang bergerak dalam upaya peningkatan kualitas kesehatan masyarakat.

Keyword:


Editor :
Alfi Nora

riset-JSI
Komentar Anda