Beranda / Berita / Aceh / Aceh Besar Kabupaten Pertama Diuji Coba Kartu Tani Digital

Aceh Besar Kabupaten Pertama Diuji Coba Kartu Tani Digital

Sabtu, 18 Maret 2023 18:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Nora

Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Kadistanbun) Aceh, Ir. Cut Huzaimah, MP. [Foto: Dialeksis/Nora]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Aceh menjadi provinsi pertama yang dapat menggunakan Kartu Tani Digital. Keberadaan Kartu Tani Digital akan memudahkan petani dalam menebus pupuk bersubsidi tanpa memerlukan fisik kartu dan tetap menjaga akuntabilitas transaksi yang menggunakan aplikasi dengan e-wallet quota pupuk alokasi.

Kartu Tani ini merupakan upaya untuk pemerataan ekonomi yang berkeadilan, khususnya untuk terus menjaga keseriusan peningkatan ekonomi umat.

Kartu Tani Digital diluncurkan Presiden Joko Widodo di Lapangan Kompleks Pupuk Iskandar Muda, di Kecamatan Dewantara, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh, Jumat (10/2/2023).

Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Kadistanbun) Aceh, Ir. Cut Huzaimah, MP mengatakan, program Kartu Tani Digital sedang diuji coba pertama kali di Kabupaten Aceh Besar.

"Petani di Aceh Besar semua ada sekitar 50 ribuan, yang datanya sudah masuk ke bank 35 ribuan yang lain masih verifikasi data," sebutnya kepada Dialeksis.com, Sabtu (18/3/2023).

Huzaimah menyebutkan sejumlah manfaat dari kartu tani. Yaitu petani mendapat jaminan/kepastian pupuk bersubsidi. Mengetahui jumlah kuota yang didapat. Memudahkan akses mendapat pupuk bersubsidi/bantuan pembiayaan lain.

"Di samping itu juga bisa menumbuhkan kebiasaan menabung. Tidak perlu mencatat penyaluran/penjualan pupuk bersubsidi. Transaksi keuangan langsung ke rekening kios. Pengajuan pembayaran subsidi lebih cepat.

Distribusi lebih akurat.

Sambungnya, dengan kartu tani juga mendapat kemudahan akses pemantauan penyaluran. Jaminan ketepatan sasaran penyaluran pupuk bersubsidi by name by NIK. Validitas data lebih terjamin karena by system.

Huzaimah menyampaikan, jika di Aceh Besar berhasil sukses maka akan diperluas ke kabupaten lainnya. Jadi pengalaman di Aceh Besar akan dijadikan bahan evaluasi untuk mengetahui lebih kurangnya, agar jadi pengalaman di kabupaten lain.

"Ini bukan hanya program sementara tapi ini akan terus berkelanjutan. Supaya nggak ribet kita coba dulu di Aceh Besar," terangnya.

Ia berpesan kepada petani yang datanya belum valid agar segera memperbaiki data, dengan didampingi penyuluh, maka petani tidak sulit lagi untuk mendapatkan pupuk subsidi. [nor]

Keyword:


Editor :
Alfi Nora

riset-JSI
Komentar Anda