Abrasi Makin Terus Meluas di Aceh Utara, Warga Mengungsi, Rumah dan Tambak Hancur
Font: Ukuran: - +
Reporter : Rizkita Gita
Personel TNI sedang memantau tingkat abrasi yang menyebabkan ratusan jiwa mengungsi di Desa Lhok Puuk, Kecamatan Seunuddon, Kabupaten Aceh Utara. [Foto: dokumen untuk dialeksis.com]
DIALEKSIS.COM | Lhokseumawe - Sebanyak lima kepala keluarga atau 21 jiwa di Desa Meunasah Baro, Kecamatan Muara Batu, Kabupaten Aceh Utara, terpaksa mengungsi kos kesehatan desa dan rumah keluarga akibat abrasi pantai pada Kamis (19/9/2024).
Sementara warga lainya yang terkena dampak lainnya belum mengungsi.
Penjabat Kepala Desa Meunasah Baro, Rahmat Kartolo menyebutkan, akibat abrasi di kawasan itu menghancurkan satu unit rumah warga. Dirinya sudah melaporkan kejadian itu ke pihak kecamatan agar diteruskan ke Pemkab Aceh Utara.
“Satu rumah hancur, dua rumah rusak parah. Kami minta ini segera dibangun batu pemecah ombak agar warga tidak kehilangan tempat tinggal,” Rahmat kepada Dialeksis.com per telepon.
Dia menyebutkan, jarak laut dengan rumah warga saat ini jaraknya 3 meter. Kondisi ini berpotensi akan terjadi lagi ke rumah warga lainya.
Tidak hanya itu, puluhan hektare tambak saat ini juga terendam air abrasi. Usaha tambak warga setempat terancam gagal panen. Sementara penghasilan sehari- hari untuk memenuhi kebutuhan ekonomi dari tambak dan mencari ikan di laut.
“Rata- rata tambak itu sebagian besarnya sudah memasuki masa panen. Kerugian petani tambak ratusan juta rupiah. Isi tambak ikan nila dan udang,” terangnya.
Saat ini, untuk sementara bantuan masa panik telah diserahkan dari Dinas Sosial Kabupaten Aceh Utara.
“Saya juga memberikan bantuan untuk korban mengungsi bersumber dari dana desa,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, abrasi juga terjadi di Desa Lhok Puuk, Kecamatan Seunuddon, Kabupaten Aceh Utara. Bahkan ratusan warga masih mengungsi di balai desa tersebut. [rg]