Beranda / Berita / Aceh / Abrasi Hancurkan Rumah di Aceh Utara, Warga: Pak Pj Bupati Tolong Kami

Abrasi Hancurkan Rumah di Aceh Utara, Warga: Pak Pj Bupati Tolong Kami

Jum`at, 20 September 2024 08:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Rizkita Gita

Abrasi pantai telah mendekati jalan dan perumahan warga di wilayah Kecamatan Muara Batu dan Kecamatan Seunuddon, Kabupaten Aceh Utara. [Foto: dokumen untuk dialeksis.com]


DIALEKSIS.COM | Lhokseumawe - Sejak sepekan terakhir kejadian abrasi di wilayah Kecamatan Muara Batu dan Kecamatan Seunuddon, Kabupaten Aceh Utara, mengakibatkan nelayan yang tinggal di pesisir pantai kedua wilayah itu tidak bisa melaut. 

Mencari ikan di laut itu merupakan mata pencaharian mereka untuk menghidupi kebutuhan perekonomian keluarga

Tercatat, 1200 nelayan sejak kejadian abrasi tidak bisa melakukan aktivitas melaut pengaruh cuaca itu. Belum lagi mereka harus bertahan di pengungsian karena rumah mereka terancam ambruk dampak abrasi itu. 

“Pendapatan kami satu- satunya hanya melaut. Gimana anak kami sekolah jika kami tidak melaut, kami mau makan apa,” keluh Usma (45) warga Desa Lhok Puuk, Kecamatan Seunuddon. 

Dia berharap kepada PJ Bupati Aceh Utara dan PJ Gubernur Aceh agar memperhatikan mereka. 

“Tolong kami pak, kami bukan tidak terima bantuan sembako dari bapak, tapi kami lebih membutuhkan tanggul atau batu pemecah ombak agar air laut tidak masuk ke pemukiman warga,” ujar Usma.

Sementara Panglima Laot Seunuddon, Aceh Utara, M Hasan kepada Dialeksis.com, Jumat (20/9/2024), menyebutkan jika nelayan memaksa ke laut maka dikhawatirkan terjadi hal yang tidak diinginkan. Apalagi nelayan disini melaut dengan perahu kecil. 

“Jika kami melaut penghasilan kami mendapatkan pendapatan sekitar Rp2 - Rp3 juta per minggunya,” sebut M Hasan. 

Tidak hanya rumah dan mata pencarian yang hilang, tapi boat yang digunakan sehari-hari saat melaut juga rusak. 

“Di Seunuddon tidak ada lagi dermaga, sehingga boat warga terpaksa harus diparkirkan di samping jalan dan rumah-rumah warga,” ujarnya. 

Sementara itu, Forecaster On Duty BMKG Malikussaleh, Kharendra Muiz menjelaskan, berdasarkan prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Malikussaleh, Kabupaten Aceh Utara, memprediksi angin kencang masih terjadi di wilayah Kota Lhokseumawe dan Aceh Utara. 

Kata Muiz, angin kencang ini merupakan dampak tak langsung adanya badai tropis (Tropical Cyclon Pulasan) di sekitar Philipina dan Tekanan Rendah (Low Presure) di Laut Cina Selatan.

“Angin luar biasa kencang ini. Sehingga wilayah Indonesia khususnya Aceh terjadi angin kencang,” terangnya. 

Kejadian abrasi yang terjadi beberapa hari ini di wilayah Aceh Utara salah satu faktor dari dampak tak langsung adanya badai tropis itu. 

“Benar akibat angin kencang yang menyebabkan gelombang tinggi,” pungkasnya. [rg]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda