kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / 57 Atase Militer dari 21 Negara Sahabat Kunjungi Aceh

57 Atase Militer dari 21 Negara Sahabat Kunjungi Aceh

Selasa, 06 Agustus 2019 22:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Rombongan Atase Militer mengunjungi Rumoh Aceh di Kompleks Museum Aceh, Banda Aceh, Selasa (6/8/2019). [FOTO: Antara]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Sebanyak 57 atase militer dari 21 Negara Sahabat yang tergabung dalam delegasi Military Attache (Milat) Tour berkunjung ke Aceh, 5 - 8 Agustus 2019. 

Rombongan yang dipimpin Kolonel Dominic Bulungol, Atase Militer Papua Nugini ini tiba di Banda Aceh, pada Senin (5/8/2019) malam. 

Informasi yang dihimpun Dialeksis.com, kedatangan rombongan atase militer asing itu ikut didampingi tim dari Mabes TNI. 

Tujuan mereka untuk memantau perkembangan Aceh jelang 14 tahun perdamaian dan 15 tahun jelang peringatan bencana tsunami, juga mempererat hubungan bilateral antarnegara.

Para atase militer itu di antaranya berasal dari Amerika Serikat, Jepang, Korea Selatan, Srilanka, Jerman, Rusia, Perancis, Spanyol, Brazil, Australia, Malaysia, Singapura, dan Papua Nugini.

Pada Selasa (6/8/2019), rombongan Milat Tour ini mengikuti serangkaian kunjungan di Banda Aceh. Setidaknya mereka sempat bertamu ke Pendapa Gubernur Aceh yang diterima langsung oleh Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah.

Nova Iriansyah dalam kesempatan itu, mengajak para atase militer Negara Sahabat untuk mempromosikan Aceh ke negara mereka. Pembangunan Aceh, kata Nova, merupakan pembangunan yang dilakukan bersama dan melibatkan banyak negara.

Plt Gubernur Aceh itu mengatakan, keberhasilan rakyat Aceh dalam menyelesaikan konflik dan menjalani proses rehabilitasi dan rekonstruksi tidak terlepas dari solidaritas internasional.

"Aceh adalah 'bayi' anda yang kini telah menginjak remaja. Kami mengajak Bapak dan Ibu semua untuk tetap mendukung Aceh," kata Nova, seperti dikutip Kumparan.

Sementara itu, Ketua Rombongan, Dominique Bulungol, mengatakan pihaknya memandang pembangunan Aceh pascakonflik dan tsunami sudah sangat membanggakan. Alasan itulah yang mendasari pihaknya untuk datang langsung ke Aceh

"Pak Gubernur mengundang kami untuk melihat progres kemajuan keamanan di Aceh. Saat ini progres ekonomi Indonesia sudah sangat baik, kami percaya dalam lima tahun ke depan akan lebih baik," kata Dominique.

Dia mengatakan, Aceh juga punya potensi pengembangan wisata yang baik. Mereka pun berencana berkunjung ke Sabang, Rabu (7/8/2019) besok.

Sementara itu, rombongan Milat Tour juga bertamu dengan Walikota Banda Aceh yang disambut langsung oleh Aminullah di rumah dinasnya.

Mereka disambut dengan tarian tradisional Tarek Pukat dan Rapai Geleng, lalu dijamu dengan aneka makanan khas Aceh mulai dari Bu Kulah, Udeung Teuphep, Mie Aceh, hingga Kerupuk Mulieng.

Kesempatan langka itu dimanfaatkan oleh Aminullah untuk mempromosikan segala potensi dan kelebihan kota.

"Banda Aceh adalah kota perdagangan dan jasa, kedatangan Anda semua, para atase militer dari Negara Sahabat tentu akan semakin menambah koneksi kami dalam memperluas jaringan pariwisata Banda Aceh," kata Aminullah.

Adapun perwakilan Mabes TNI Kolonel Pnb Untung Suropati menjelaskan, kunjungan para atase pertahanan Negara Sahabat itu bertujuan memperkenalkan aneka ragam budaya di Indonesia.

"Tahun ini delegasi Milat Tour memilih Banda Aceh dan Sabang," jelasnya.

Sementara itu, salah satu objek wisata yang dikunjungi rombongan Milat Tour adalah Rumoh Aceh, yaitu rumah adat Aceh yang berlokasi di Kompleks Museum Aceh, Banda Aceh. Mereka tampak mengagumi rumah khas Aceh itu.(me/dbs)


Keyword:


Editor :
Makmur Emnur

riset-JSI
Komentar Anda