kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / 2020, Walkot Harapkan LKMS Mahirah Muamalah Bisa Mandiri

2020, Walkot Harapkan LKMS Mahirah Muamalah Bisa Mandiri

Jum`at, 14 Juni 2019 14:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Foto: humas Pemko Banda Aceh

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman mengharapkan pada 2020 nanti PT Mahirah Muamalah Syariah (MMS) sudah mampu mencatatkan keuntungan dan semakin mandiri dalam operasionalnya.

Harapan tersebut disampaikan Aminullah melihat pesatnya perkembangan lembaga keuangan mikro syariah milik Pemko Banda Aceh itu dalam setahun terakhir. "Seiring dengan semakin majunya perusahaan, tentu semakin banyak pula masyarakat yang dapat dibantu," katanya.

"Pelayanan kepada para nasabah yang mayoritas terdiri dari para pengusaha kecil atau UMKM juga harus semakin profesional," pesan itu disampaikan Aminullah pada acara halalbihalal dengan jajaran direksi dan nasabah MMS, Kamis (13/6/2019) di kantor MMS di kawasan Simpang 5.

Menurutnya, dengan NPF sebesar dua persen dan masih terjaga baik, menunjukkan peran MMS dalam membantu pembiayaan modal usaha kepada masyarakat khususnya kepada para pelaku usaha mikro telah berjalan baik dan sehat.

"Oleh sebab itu, pesan saya kepada jajaran manajemen agar pada akhir tahun 2020 nanti, Mahirah Muamalah telah bisa meraup untung, semakin mandiri, dan profesional," kata Aminullah yang pernah menjabat Dirut Bank Aceh periode 2000-2010 tersebut.

Sebelumnya di tempat yang sama, Dirut PT MMS T Hanansyah melaporkan perkembangan perusahaan yang berdiri sejak 2017 tersebut. "Per 31 Mei 2019, aset MMS tercatat sebesar Rp 8,1 miliar, naik pesat dibandingkan dengan total aset per Mei 2018 sebesar Rp 2,6 miliar," katanya.

"Pembiayaan yang disalurkan per Mei 2019 adalah sebesar Rp 4,8 miliar, sementara pada periode yang sama tahun lalu hanya Rp 199 juta. Kemudian dana pihak ketiga pada tahun 2019 ini tercatat sebesar Rp 4.8 miliar, naik signifikan dari Rp 223 juta pada 2018," katanya lagi.

Acara halalbihalal MMS yang juga dihadiri oleh dewan komisaris, dewan pengawas syariah, dan sejumlah Kepala SKPK Banda Aceh itu juga diisi dengan penyampaian testimoni dari beberapa nasabah termasuk dari kalangan disabilitas.

Salah satunya Rusdi AR -seorang tunanetra yang sehari-hari membuka usaha pijat. Dengan kegigihannya bekerja dan selalu membayar angsuran tepat waktu ia pun didapuk sebagai nasabah teladan tahun ini. 

"Saya mewakil teman-teman yang lain sangat berterima kasih dengan adanya bantuan modal dari Mahirah. Di samping usaha terus berkembang, kami juga kini jauh dari jeratan rentenir. Terima kasih kami haturkan kepada MMS, wabil khusus kepada Pak Wali yang telah menggagas pendirian lembaga ini," aku pria yang akrab disapa Bang Adi tersebut. (Jun) 


Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda