Beranda / Berita / Aceh / 18 Tahun Perdamaian Aceh, Wali Nanggroe: Pembangunan di Aceh Belum Merata

18 Tahun Perdamaian Aceh, Wali Nanggroe: Pembangunan di Aceh Belum Merata

Rabu, 16 Agustus 2023 08:00 WIB

Font: Ukuran: - +


Penjabat Gubernur Aceh, Achmad Marzuki, bersama Mantan Wakil Presiden RI Periode 2014-2019, Muhammad Jusuf Kalla, Wali Nanggroe Aceh, (PYM) Tgk. Malik Mahmud Al-Haythar, dan Wakil Ketua Komite Peralihan Aceh Abu Razak, saat melepas burung merpati yang merupakan simbol perdamaian pada acara peringatan 18 tahun Hari Damai Aceh Aceh, di Taman Sulthanah Safiatuddin, Banda Aceh, Selasa, (15/8/2023).


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Pada peringatan perdamaian Aceh yang ke-18, Wali Nanggroe Aceh, Tgk Malik Mahmud Al-Haytar, mengungkapkan keprihatinannya terhadap kondisi pembangunan yang belum merata di wilayah Aceh. 

Peringatan perdamaian ini memang menjadi momentum penting dalam mengingat kembali perjuangan panjang Aceh dalam mencapai damai setelah konflik yang berkepanjangan. 

Namun, dalam pidatonya di hadapan para pejabat, tokoh masyarakat, serta masyarakat umum yang hadir, Tgk Malik Mahmud Al-Haytar tak hanya merayakan pencapaian damai, tetapi juga menyoroti tantangan yang masih dihadapi dalam pembangunan pascakonflik.

"Bagi saya sayang sekali, dalam 18 tahun damai, pembangunan Aceh belum merata dan belum seperti yang kita harapkan,” kata Malik Mahmud, Selasa (15/8/2023).

Pihaknya berharap di masa depan para elite Aceh dapat fokus pikiran, tenaga, kekuatan untuk membangun Aceh yang lebih sejahtera dan lebih bermartabat.

"Ini adalah cita-cita kita semua. Saya haqulyaqin, jika kita bersatu dan dapat juga perhatian dari pemerintah pusat, Aceh dapat kita bangun. Saya yakin jika kita konsentrasi, Aceh lebih baik ke depan," jelasnya.

Untuk diketahui peringatan hari perdamaian Aceh ke-18, digelar Pemerintah Aceh melalui Badan Reintegrasi Aceh (BRA), di Taman Sulthammah Safiatuddin, Banda Aceh, dihadiri oleh Wakil Presiden (Wapres) RI periode 2014-2019, Muhammad Jusuf Kalla. 

Pada momentum perdamaian tahun ini, BRA membagikan sertifikat lahan untuk mantan kombatan dan korban konflik di Aceh Jaya. Total ada 520 orang penerima lahan dengan luas 792 hektar.

Keyword:


Editor :
Zulkarnaini

riset-JSI
Komentar Anda