Beranda / Berita / Aceh / 12 Ekor Lembu di Gampong Bugeng Kecamatan Jangka Terindikasi Gejala PMK

12 Ekor Lembu di Gampong Bugeng Kecamatan Jangka Terindikasi Gejala PMK

Senin, 16 Mei 2022 18:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Fajri Bugak
Ilustrasi lembu yang terkena PMK. [Foto: Ist.]

DIALEKSIS.COM | Bireuen -  Sebanyak 12 ekor lembu milik masyarakat Gampong Bugeng Kecamatan Jangka dikabarkan mengalami gejala (suspek_red) Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) atau dikenal juga sebagai Foot and Mouth Disease (FMD) dan Apthtae Epizooticae yang merupakan penyakit hewan menular bersifat akut yang disebabkan virus.

Hal tersebut disampaikan oleh Keuchik Gampong Bugeng Imran kepada Dialeksis.com, Senin (16/5/2022). Ia mengatakan dari total 60 ekor lembu milik masyarakat Bugeng, 12 ekor terindikasi mengalami PMK. 

"Pemilik lembu mengabarkan kepada saya, bahwasanya lembu peternakan disini mengalami demam tinggi, keluar air liur, tidak nafsu makan, copot kuku," ujar Imran.

Sampai saat ini, kata Imran, Dinas Peternakan Bireuen belum memberikan obat suntik gratis untuk lembu-lembu yang mengalami gejala PMK di Gampong Bugeng. Ia berharap penanganan segera dari dinas terkait agar penyakit ini tidak menyebar kepada ternak yang lain.

"Beberapa hari yang lalu, Ketika kami lapor kepada pihak kecamatan. Ada turun tim, tetapi mereka tidak memberikan obat gratis. Peternak terpaksa harus mengeluarkan uang sendiri untuk membeli obat," jelas Keuchik Imran. 

Kabid Keswan, Kesmavet, Pengolahan dan Pemasaran Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Bireuen, Safrizal mengatakan untuk Gampong Bugeng Kecamatan Jangka, pihaknya sudah mendapatkan informasi dari Keswan Kecamatan. Namun sampai saat ini pihaknya belum mendapat kirim obat dari pusat ke daerah.

"Bugeng kita sudah pernah turun. Kita sudah berikan pemahaman penanganan sementara kepada peternak. Lembu-lembu yang terindikasi PMK ini kita minta dipisahkan. Lembu tersebut jangan dilepas secara liar," kata Safrizal.

Pun demikian, kata Safrizal,  jika obat dari pusat sudah sampai ke Bireuen, pihaknya akan mendistribusikannya langsung kepada peternak. 

"Saat ini kita sedang menunggu proses distribusi obat dari pusat," pungkasnya. [FAJ]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda