kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / 12 Desa di Aceh Belum Dapat Akses Listrik

12 Desa di Aceh Belum Dapat Akses Listrik

Sabtu, 27 Januari 2018 16:06 WIB

Font: Ukuran: - +


Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf menerima kunjungan General Manajer PT PLN Aceh, Jefri Rosiadi di Ruang Rapat Gubernur Aceh, Rabu (1/11). (Humas Pemerintah Aceh)


DIALEKSIS, Banda Aceh - General Manajer PT PLN Aceh, Jefri Rosiadi mengatakan saat ini ada sekitar 12 desa lagi di Aceh yang belum mendapatkan akses listrik.

Desa-desa tersebut yaitu dua desa di Kabupaten Simeulue (Pulau Teupa, Pulau Siumat), tiga desa di Aceh Singkil (Ujung Sialit, Asam Tola, Suka Makmur), satu desa di Aceh Jaya (Mareu), satu desa di Bener Meriah (Pasir Putih), dan lima desa di Aceh Timur (Melidi, Ranto Naru, Tampur Paloh, Tampur Boor, Bedari/Rantau Panjang).

Menurut Jefri, belum masuknya listrik di 12 desa tersebut karena sulitnya akses untuk menuju kesana. Sehingga pemasokan material listrik ke desa-desa itu menjadi sulit.

"Akses kesana itu sulit, jalannya segala macam. Kita siap masuk yang penting ada akses, bukan jalan saya minta, tapi akses, untuk memudahkan kami. Jadi itu yang saya minta bantuannya," ujar Jefri kepada Dialeksis, Jumat (26/1).

Terkait jumlah desa tersebut, kata Jefri itu mengacu pada Permendagri Nomor 56 Tahun 2015 tentang Jumlah Desa. Karena itu, ia meminta kepada Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf agar membuka akses masuk kesana.

Salah satunya, sambung Jefri, beberapa desa di Kecamatan Simpang Jernih, Kabupaten Aceh Timur. Sebelumnya, pihak PLN Aceh sudah melakukan survei lokasi ke daerah tersebut bersama Kodam Iskandar Muda (IM).

"Kalau bisa, akses ke daerah-daerah tersebut dibuka. Seperti di Simpang Jernih itu, Kodam yang tahu jalan kesitu yang tidak melalui sungai, karena kalau lewat sungai nggak bisa ngangkut materialnya (listrik). Itu tantangan yang paling beratnya," tutur Jefri.

Terkait para investor pembangkit listrik dari luar yang ingin berinvestasi di Aceh, Jefri mengatakan PLN Aceh sendiri sudah melakukan investasi terkait hal tersebut. Termasuk juga rencana penambahan pasokan listrik sebesar 400 megawatt (mw) di Aceh yang ditargetkan pada 2019.

"Sebagaimana yang tertuang dalam RUPTL (Rencana Umum Penyedia Tenaga Listrik), jadi kita sudah investasi banyak. Artinya bukan bukan hanya di kertas lagi, sudah jelas berjalan. Jadi kalau ada investor lain yang masuk untuk membangun pembangkit ya nggak usah. Nggak perlu lagi," kata Jefri.

Sebelumnya, GM PT PLN Aceh, Jefri Rosiadi melakukan pertemuan dengan Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf di Ruang Rapat Gubernur Aceh, Rabu (1/11). Dalam pertemuan tersebut, Jefri menyampaikan bahwa kondisi listrik di Aceh saat ini sudah kembali normal kecuali ada gangguan pada transmisi di Sumatera.

Selain itu, akan ada penambahan listrik di Aceh sebesar 400 mw untuk dua tahun ke depan. []


Keyword:


Editor :
Sammy

riset-JSI
Komentar Anda