Beranda / Berita / Aceh / 114 Pengungsi Rohingya di Bireuen Batal Direlokasi Ke Pekanbaru

114 Pengungsi Rohingya di Bireuen Batal Direlokasi Ke Pekanbaru

Senin, 21 Maret 2022 10:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : fajri bugak

Sebanyak 114 Pengungsi entis Rohingya Senin (21/3/2022) masih menempati gedung serba guna Kantor Camat Jangka. Sebanyak 114 pengungsi Rohingya ini gagal dikirim ke Pekan Baru. [Foto: Dialeksis/Fajri Bugak]


DIALEKSIS.COM | Bireuen - Sebanyak 114 orang pengungsi etnis rohingya sampai hari ini,Senin (21/3/2022) masih tertahan di Gedung Serba Guna Kantor Camat Jangka, Kabupaten Bireuen.

Sebelumnya pada hari Minggu (20/3/2022) kemaren, sebanyak 114 pengungsi Rohingya ini di usir oleh masyarakat Desa Alue Buya Pasie Kecamatan lantaran Meunasah yang dijadikan tempat penampungan selama tak diizinkan oleh masyarakat sebagai tempat penampung etnis rohingya.

Setelah diusir oleh warga pengungsi Rohinya ini terkatung-katung selama beberapa Jam di jalanan perbatasan desa setempat, akhirnya Pemkab Bireuen melalui Camat Jangka Alfian S.Sos bersama IOM serta LSM mengambil inisiatif menampung 114 etnis Rohingya itu ke Gedung Serbaguna Kantor Kecamatan setempat.

Camat Jangka Alfian S, Sos mengatakan sebanyak 114 Pengungsi etnis Rohingya gagal dikirim ke Pekan Baru Provinsi Riau tadi malam.

Padahal kata Alfian informasi yang disampaikan pihak IMO dan UNCHR Minggu kemaren kepada Pemda Bireuen Minggu malam pengungsi Rohinya akan dipindahkan ke Pekan Baru.

"Kita sudah siapkan 4 unit Bus, minyak Bus sudah diisi, tiba-tiba info dari pihak IMO keberangkatannya dibatalkan," kata Camat Jangka, kepada Dialeksis.com, Senin (21/3/2022),

Pun demikian kata Alfian ia tak mengetahui pasti penyebab dibatalkannya pengiriman sebanyak 114 pengungsi etnis Rohingya ke Pekan Baru tadi malam. "Penyebab pasti saya tidak tau. Kayaknya disana belum siap tempat. Padahal minyak Bus sudah kita isi semua," ujarnya.

Sebagaimana diketahui sebanyakb114 manusia perahu itu diselamatkan warga Alue Buya Pasi Kecamatan Jangka pada Minggu 6 Maret 2022 lalu setelah 25 hari Terkatung-katung di laut lepas.

Saat ditemukan Boat yang mereka tumpangi mengalami kerusakan mesin, jumlanya 114 orang, 58 laki-laki dewasa, 21 perempuan Dewasa dan anak-anak dibawah 15 tahun sejumlah 35 orang. (Fajri Bugak)

Keyword:


Editor :
Alfatur

riset-JSI
Komentar Anda