114 Etnis Rohingya Terdampar Diperairan Jangka Bireuen
Font: Ukuran: - +
Reporter : Fajri Bugak
Sebanyak 114 Warga Myanmar (Etnis Rohingya) terdampar Pantai Gampong Alue Buya Pasie, Kecamatan Jangka, Minggu (6/3/2022). [Foto: Dialeksis/Fajri Bugak]
DIALEKSIS.COM | Bireuen - Sebanyak 114 Warga Myanmar (Etnis Rohingya) terdampar Pantai Gampong Alue Buya Pasie, Kecamatan Jangka, Minggu (6/3/2022).
Saat ini 114 etnis rohingya yang terdiri dari laki-laki dan Perempuan tersebut ditampung di Balai tempat berteduh Nelayan setempat
Camat Kecamatan Jangka Alfian S.Sos mengatakan, warga Myanmar yang terdampar di wilayahnya sebanyak 114 orang, mereka menggunakan boat sekitar pukul 03.00 Wib dini hari.
Adapun penumpangnya terdiri dari Laki laki 58 orang (Dewasa), perempuan 21 orang (Dewasa), anak anak 35 orang (Laki-laki 11 orang, perempuan 24 orang/dibawah 15 tahun).
Dikatakan, warga Myanmar tersebut melakukan perjalanan di laut selama 25 hari tanpa ada yang mengarahkan dan menolong, dan kemungkinan masih ada yang terdampar di perairan laut lepas yang hingga saat ini belum jelas keberadaannya, pungkas Camat.
Sementara Panglima Laot Lhok Kabupaten Bireuen Badruddin mengatakan beberapa hari ini nelayan tidak ada yang melaut karena cuaca buruk. "Warga Myanmar turun sendiri meminta tolong kepada penduduk setempat," katanya.
Pihaknya, sudah menyampaikan ke UNHCR terkait keberadaan warga Rohingya di Kecamatan Jangka agar segera bisa ditangani UNHCR pengungsi yang terdampar tersebut.
Polsek jangka dan Koramil 07 Jangka bersama perangkat gampong, mengamankan sejumlah warga Rohingya ke Meunasah Gampong Jangka Alue Buya Pasie untuk dilakukan pendataan.
Saat ini di lokasi penampungan sementara dilakukan pengamanan gabungan oleh Personil Sat Intelkam Polres Bireuen, Personil Pos TNI AL Peudada, Personil Airud Polres Bireuen, Polsek Jangka dan Koramil 07 Jangka.
Diharapkan, Pemkab Bireuen segera melakukan Koordinasi dengan pihak Dirjen Imigrasi agar dapat mengambil langkah langkah selanjutnya dan mendirikan tenda penampungan.
Sementara yang sangat dibutuhkan adalah MCK, Logistik, Sembako, mengingat warga Rohingnya tersebut terdiri dari anak anak dan orang dewasa yang selama dalam perairan tidak mengkonsumsi makanan, pungkas Panglima Badruddin. (Fajri Bugak)