kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / 10 Praktisi Dunia Ikut Workshop TDMRC Unsyiah

10 Praktisi Dunia Ikut Workshop TDMRC Unsyiah

Kamis, 27 Juni 2019 17:16 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Sebanyak 10 praktisi kebencanaan dari 10 negara berkumpul di Banda Aceh untuk mengikuti workshop international yang bertajuk "International Workshop on Disaster Risk Management For Europe, America, and The Carribean Countries". Mereka berasal dari Panama, Paraguay, Macedonia, Jamaika, Dominika, Antigua and Barbuda, Chili, Colombia, Peru, dan Costa Rica. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Tsunami Disaster Mitigation Research Center Universitas Syiah Kuala (TDMRC Unsyiah) bekerja sama dengan Direktorat Kerja Sama Teknik Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia. 

Ibnu Rusydy, S.Si. M.Sc, Ketua Panitia, mengatakan pelatihan ini berlangsung selama 10 hari dimulai dari tanggal 26 Juni hingga 5 Juli 2019. Kedatangan mereka ke Aceh untuk belajar tentang manajemen risiko bencana. Para ahli bencana dari Unsyiah juga akan berbagi ilmu dan pengalaman manajemen risiko bencana berdasarkan beberapa kejadian bencana di Aceh dan Indonesia.

"Selain berbagi ilmu tentang bencana geologi dan hidrometeorologi, para narasumber juga akan menjelaskan aspek lain terkait manajemen risiko bencana seperti manajemen ilmu terkait bencana, kearifan lokal, proses rehabilitasi dan rekonstruksi pasca tsunami, komunikasi risiko bencana, asuransi bencana dan metode penyusunan peta risiko bencana untuk keperluan perencanaan pembangunan," ujar Rusydy dalam sambutannya yang dibacakan di Hotel Kyriad Muraya, Senin malam (26/6).


Wakil Rektor Bidang Akademik Unsyiah, Prof. Dr. Ir. Marwan, mengatakan workshop internasional ini merupakan kali ketiganya dilakukan Unsyiah dan Kemenlu RI. Ini merupakan bagian dari komitmen Unsyiah untuk terus meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam manajemen bencana.

"Salah satu komitmen Unsyiah dalam skala internasional adalah dengan menjadikan TDMRC sebagai pusat unggulan ilmu kebencanaan di Samudra Hindia pada tahun 2025," ujarnya.

Untuk itu, Marwan berharap para peserta dapat berkomitmen untuk berbagi pengalaman dan ilmu pengetahuan kebencanaan di negaranya masing-masing setelah workshop ini selesai.

Direktur Kerja Sama Teknik Kemenlu RI, Muhammad Syarif Alatas, mengatakan workshop internasional ini dilaksanakan di bawah kerangka kerja sama selatan-selatan (south-south cooperation and triangular program). Beliau berharap para peserta dapat belajar banyak tentang cara penanganan bencana yang dilaksanakan di Indonesia dan Aceh secara khusus. (imd/Humas Unsyiah)

Keyword:


Editor :
Im Dalisah

riset-JSI
Komentar Anda