Plt Gubernur Gagas Satu Gampong Satu Koperasi di Aceh Tengah
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Aceh Tengah - Memasuki hari kedua agenda kunjungan kerjanya, Pelaksana Tugas Gubernur Aceh Nova Iriansyah menyusuri pedalaman Aceh Tengah. Di hadapan masyarakat Gampong Pameu, Nova Iriansyah menggagas pembentukan Satu Gampong Satu Koperasi. Nova meyakini Keberadaan koperasi akan membuat perekonomian masyarakat lebih kuat.
Hal tersebut disampaikan oleh Nova Iriansyah dalam sambutannya, saat meresmikan Jembatan Bailey, Jalan dan Sarana Air Bersih, di lokasi transmigrasi Pameu SP 2, Kecamatan Rusip Antara, Minggu (30/12).
"Nantinya dinas terkait akan melakukan pendampingan dan pembinaan ke setiap Gampong untuk membentuk koperasi. Jika koperasinya sudah ada, maka pemerintah akan membantu untuk mengaktifkan koperasi-koperasi yang ada," ujar Nova.
Menurut Plt Gubernur, keberadaan koperasi di tiap Gampong akan sangat membantu perekonomian masyarakat dan akan mendorong berkembangnya peluang bisnis di suatu Gampong.
Jika minat mengembangkan bisnis gampong telah tumbuh, maka pemerintah akan melakukan pendampingan. Nova mencontohkan, peluang bisnis penyaluran kopi yang selama ini dilakukan masyarakat dalam bentuk biji mentah masih bisa menambah penghasilan lebih besar.
"Biji kopi yang sudah disangrai atau diroasted akan memiliki harga jual yang jauh lebih tinggi, bahkan jika dipasarkan dalam bentuk bubuk maka harganya akan jauh lebih mahal lagi. Nah ke depan kita akan mendorong agar masyarakat tidak lagi menjual kopi dalam bentuk biji mentah agar mendapatkan manfaat ekonomi yang jauh lebih besar," imbau Nova.
Guna mendukung hal tersebut, Plt Gubernur menginstruksikan dinas terkait terjun langsung membantu masyarakat di gampong untuk mewujudkan terbentuknya satu Gampong Satu Koperasi.
"Program Dana Desa, Pendamping Desa dan Badan Usaha Milik Desa, yang telah digagas oleh Presiden Jokowi harus dimanfaatkan sepenuhnya untuk pemerataan pembangunan di seluruh Aceh terutama pembangunan perekonomian masyarakat," sambung Nova.
Dalam sambutannya, Plt Gubernur mengungkapkan, dirinya sengaja menempuh perjalanan panjang ke Pameu dengan mengendarai sepeda motor, untuk merasakan langsung kehidupan masyarakat di kawasan itu, yang menjadikan sepeda motor sebagai moda transportasi andalan, karena masih ada sejumlah ruas yang masih sangat sulit untuk dilalui.
"Kondisi jalannya memang berat, bahkan tadi saya nyaris kembali, tapi demi menunaikan janji dan mengingat masyarakat yang telah menunggu, maka perjalanan saya lanjutkan. Alhamdulillah, akhirnya kita bisa bertemu dan bersilaturrahmi," kata Nova.
Nova berjanji, akan segera melakukan pembicaraan dengan Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional wilayah Aceh agar pembangunan ruas jalan menuju kawasan Pameu segera dilakukan dan menjadi prioritas, karena jalan tersebut merupakan jalan nasional dan merupakan wilayah kerja BPJN Aceh.
"Selambat-lambatnya tahun 2020 harus sudah dimulai," ujar Nova tegas.
Dalam sambutannya, Plt Gubernur juga menginstruksikan kepada dinas terkait untuk membuat program lanjutan di kawasan Pameu agar jembatan dan jalan yang telah dibangun benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
"Dinas terkait harus membuat program lanjutan. Jembatan penghubung sudah ada, mak progra lanjutan jug harus ada. Kalau tidak ada di APBA 2019, maka harus kita usahakan di APBA Perubahan tahun 2019."
Acara peresmian Jembatan Bailey yang menelan biaya sebesar Rp1,9 miliar itu ditandai dengan penandatanganan prasasti dan pengguntingan pita. Selanjutnya, usai menikmati jamuan makan siang dari warga Pameu, didampingi Kepala Dinas Sosial Aceh Al Hudri, Plt Gubernur juga menyerahkan bantuan peralatan Shalat kepada enam gampong, yaitu Gampong Tanjong, Meurande Paya, Paya Tampu, Laut Jaya, Kerawang dan Kuala Rawa.
Sebelum melakukan kunjungan kerja ke lokasi transmigrasi Pameu SP2, Plt Gubernur dan rombongan sempat singgah di SMAN 19 Resip Antara untuk menyerahkan bantuan komputer dan buku kepada SMAN 19, SMP 28 dan tiga Sekolah Dasar di Pameu Resip Antara. (h)