Beranda / Politik dan Hukum / Dorong Ekonomi Kreatif, Irwan Djohan Luncurkan Program Bulan Iskandar Muda dan Festival Peunayong

Dorong Ekonomi Kreatif, Irwan Djohan Luncurkan Program Bulan Iskandar Muda dan Festival Peunayong

Kamis, 21 November 2024 09:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Naufal Habibi

Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Banda Aceh, Teuku Irwan Djohan dan Khairul Amal, dalam Debat Publik Kedua yang berlangsung di Asrama Haji Banda Aceh, Rabu (20/11/2024). Foto: Naufal Habibi/dialeksis.com.


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Banda Aceh, Teuku Irwan Djohan dan Khairul Amal, resmi meluncurkan program unggulan mereka bertajuk Bulan Iskandar Muda dan Festival Peunayong dalam Debat Publik Kedua yang berlangsung di Asrama Haji Banda Aceh, Rabu (20/11/2024).  

Program ini dirancang sebagai strategi komprehensif untuk mendorong perkembangan ekonomi kreatif, sekaligus mempromosikan budaya lokal Aceh ke panggung nasional dan internasional. 

Dalam presentasinya, Teuku Irwan Djohan menegaskan pentingnya membangun identitas ekonomi yang selaras dengan nilai-nilai budaya lokal.  

Bulan Iskandar Muda dirancang menjadi acara bulanan yang akan menampilkan beragam kegiatan, seperti pameran seni rupa, pertunjukan seni tradisional Aceh, dan seminar kewirausahaan kreatif. 

Event ini juga diharapkan mampu menciptakan ruang kolaborasi antara para pelaku seni, pengusaha kreatif, dan masyarakat umum.  

“Banda Aceh memiliki kekayaan budaya yang belum banyak terekspos. Melalui ‘Bulan Iskandar Muda’, kita ingin memberikan ruang untuk seni dan budaya kita bersinar, sekaligus memberdayakan masyarakat lokal melalui ekonomi kreatif,” ujar Irwan Djohan dalam pemaparannya yang dihadiri oleh media dialeksis.com.

Sementara itu, Festival Peunayong akan menjadi event tahunan yang berfokus pada revitalisasi kawasan Peunayong sebagai pusat seni dan ekonomi kreatif. 

Festival ini akan melibatkan berbagai kegiatan, seperti bazar kuliner khas Aceh, lokakarya seni, dan penampilan musisi lokal. 

Kawasan Peunayong dipilih sebagai simbol karena sejarahnya sebagai salah satu pusat aktivitas masyarakat Banda Aceh.  

“Peunayong memiliki sejarah panjang sebagai kawasan perdagangan dan budaya. Dengan Festival Peunayong, kami ingin menghidupkan kembali kawasan ini sebagai pusat ekonomi kreatif, menarik wisatawan, dan menciptakan peluang kerja baru,” katanya.

Salah satu fokus utama dari kedua program ini adalah pemberdayaan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta komunitas kreatif, khususnya generasi muda. 

Dengan menyediakan platform untuk memasarkan produk mereka, pasangan ini optimistis dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal secara berkelanjutan.  

Program-program ini juga dinilai mampu menarik perhatian wisatawan domestik dan mancanegara. 

Teuku Irwan Djohan menyebut bahwa Banda Aceh memiliki potensi besar untuk menjadi kota budaya yang inovatif, dengan mengintegrasikan seni, sejarah, dan kreativitas modern.  

Sebagai pasangan calon yang diusung oleh Partai NasDem dan PKS, Irwan Djohan dan Khairul Amal optimistis bahwa program unggulan ini akan menjadi katalisator kebangkitan ekonomi Banda Aceh.  

“Kami ingin Banda Aceh dikenal bukan hanya sebagai kota sejarah, tetapi juga sebagai kota inovasi dan kreativitas yang mampu membawa budaya Aceh ke panggung global,” pungkas Irwan Djohan.

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI