Kamis, 20 November 2025
Beranda / Politik dan Hukum / Angka Pengangguran Kota Lhokseumawe Turun 0,23%

Angka Pengangguran Kota Lhokseumawe Turun 0,23%

Rabu, 19 November 2025 23:30 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS.COM | Lhokseumawe - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis di dalam media sosialnya indikator ketenagakerjaan hasil Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Agustus 2025. Indikator yang dipublikasikan mencakup Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT), jumlah pengangguran, serta karakteristik penduduk bekerja berdasarkan lapangan usaha, status pekerjaan, dan tingkat pendidikan.

Pada tahun 2025, TPT Kota Lhokseumawe tercatat sebesar 8,24%, turun 0,23% dibandingkan tahun sebelumnya (8,47%). Jumlah pengangguran di kota tersebut mencapai 8.036 orang.

Secara keseluruhan, hampir seluruh kabupaten/kota di Provinsi Aceh mengalami penurunan TPT, kecuali Kabupaten Aceh Singkil yang meningkat dari 6,44% menjadi 6,55%. Dalam perbandingan antarwilayah, Kota Lhokseumawe masih menjadi daerah dengan TPT tertinggi. Meski demikian, tren penurunan pengangguran tahun ini tergolong positif, di mana penurunan 0,23% tersebut merupakan yang terbaik keempat setelah Kota Sabang (0,28%), Kota Subulussalam (0,25%), dan Kota Banda Aceh (0,25%).

Kepala BPS Kota Lhokseumawe, Sardi, S.E., M.Si., menjelaskan bahwa penurunan ini didorong oleh bertambahnya peluang kerja di berbagai sektor. Lapangan pekerjaan baru muncul melalui program pemerintah pusat seperti pembukaan dapur-dapur MBG dan kebutuhan formasi di SPPG, serta dari pemerintah daerah melalui pengangkatan PPPK di lingkungan Pemerintah Kota Lhokseumawe. 

Sejalan dengan itu, Pemerintah Kota Lhokseumawe melalui 15 program unggulan Walikota Lhokseumawe Dr Sayuti Abubakar dan Wakil Walikota Husaini SE terus berupaya menekan angka pengangguran.

Adapun program dimaksud adalah, pengelolaan sampah, penanganan banjir, pemerataan jaringan air bersih, penyediaan ruang terbuka hijau / taman kota, penataan lingkungan pesisir, penyelesaian pembangunan Islamic Center, peningkatan kualitas sumber daya manusia, digitalisasi pelayanan publik, ruang kreatif pemuda, jajan subuh berjamaah bagi para remaja, bantuan sosial untuk lansia miskin, beasiswa untuk pelajar beprestasi, pengelolaan minyak ikan, pemberdayaan sektor perikanan, dan pemberdayaan sektor pertanian yang moderen.

Program lain adalah bantuan untuk masyarakat baik itu rumah duafa dan program lain menjadi salah satu penyebab angka kemiskinan menurun. Dengan sinergi berbagai pihak, diharapkan tingkat pengangguran di Kota Lhokseumawe dapat terus menurun demi peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Keyword:


Editor :
Alfi Nora

riset-JSI