DIALEKSIS.COM | Lhoksukon - Pascabencana alam yang melanda sejumlah wilayah di Aceh, Satuan Tugas (Satgas) Kemanusiaan Rumah Sakit Pusat Pertahanan Negara (RSPPN) Panglima Besar Soedirman, Kementerian Pertahanan (Kemhan) terus memberikan pelayanan kesehatan terbaik bagi masyarakat.
Salah satu titik pelayanan kesehatan yang kini menjadi fokus adalah Posko Gunung Salak, Aceh Utara, yang berada di jalur strategis akses Bener Meriah-Aceh Utara, penghubung utama wilayah Tengah Aceh dengan kawasan pesisir.
Posko ini menjadi tempat singgah dan harapan bagi warga dari berbagai kampung yang terdampak langsung maupun tidak langsung oleh bencana banjir dan longsor.
Melalui posko tersebut, masyarakat mendapatkan layanan kesehatan gratis mulai dari pemeriksaan oleh dokter spesialis, tenaga medis umum, hingga pemberian obat-obatan yang dibutuhkan.
Tim Satgas terdiri dari dokter, perawat, tenaga farmasi, hingga personel Komponen Cadangan (Komcad) yang memastikan setiap warga mendapatkan penanganan optimal.
Di bawah naungan panji kemanusiaan dan dedikasi tanpa batas untuk Ibu Pertiwi, RSPPN Panglima Besar Soedirman kembali memanggil putra-putri terbaik bangsa. Gelombang ketiga Satgas Tim Medis secara resmi dilepas untuk menjalankan tugas kemanusiaan di Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara.
Keberangkatan tim ini bukan sekadar perjalanan dinas, melainkan pengejawantahan nilai-nilai perjuangan Jenderal Besar Soedirman, pantang menyerah dan selalu hadir di tengah penderitaan rakyat.
Salah satu tenaga kesehatan yang bertugas di Posko Gunung Salak adalah Zulhelmi, Tamtama Kesehatan dari Yon Arhanud 5/CSBY. Ia menjelaskan bahwa saat ini tim sementara bertugas ke wilayah Bener Meriah dan memusatkan pelayanan di kawasan Kampung Kem, Bener Meriah, Aceh.
“Untuk sementara kami fokus di sini, di Posko Gunung Salak. Kegiatan sehari-hari kami menangani pasien-pasien yang datang dari kampung-kampung sekitar,” ujar Zulhelmi.
Menurutnya, jenis keluhan warga cukup beragam. Mulai dari demam, luka-luka, hingga cedera akibat kecelakaan di jalan yang licin pascabencana.
"Ada warga yang jatuh dari motor, ada yang terpeleset saat berjalan. Kondisi jalan yang licin sangat berisiko,” jelasnya.
Zulhelmi menyebutkan, dalam satu hari, jumlah pasien yang datang bisa mencapai sekitar 18 orang, bahkan berasal dari berbagai daerah seperti Pondok, Permata, hingga Bener Meriah.
“Sebagian pasien mengalami luka ringan hingga sedang. Untuk obat-obatan, kami sesuaikan dengan kondisi masing-masing pasien,” katanya.
Di tengah keterbatasan dan situasi pascabencana yang belum sepenuhnya pulih, Zulhelmi menyampaikan pesan kepada masyarakat agar tetap bersabar dan menjaga keselamatan.
“Harapan kami, masyarakat tetap bersabar dan semoga keadaan ini segera membaik. Kami akan terus berusaha memberikan pelayanan terbaik,” tutupnya. [*]