kip lhok
Beranda / Berita / Nasional / Investor Asing Borong Saham Bank BRI Senilai Rp 1,2 triliun

Investor Asing Borong Saham Bank BRI Senilai Rp 1,2 triliun

Selasa, 10 November 2020 19:13 WIB

Font: Ukuran: - +

Foto: Ist


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Hal yang jarang terjadi sepanjang tahun ini, investor asing mencatatkan beli bersih hingga Rp 1,8 triliun. Mereka memborong saham Bank BRI hingga Rp 1,2 triliun.

Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup meroket hingga 1,99% menyentuh level 5.462,73 pada perdagangan Selasa (10/11). Investor asing hari ini, mencatatkan beli bersih mencapai Rp 1,8 triliun di seluruh pasar, hal yang jarang terjadi sepanjang tahun ini. Mereka memborong saham-saham perbankan, terutama Bank BRI. 

Analis Panin Sekuritas William Hartanto mengatakan masuknya investor asing ke pasar saham dalam negeri ini merupakan efek dari kemenangan Joe Biden dalam kontestasi Pemilihan Umum Presiden Amerika Serikat. Suara elektoralnya, lebih tinggi dibandingkan lawan politiknya yang juga petahan Donald Trump.

"Salah satu program kerjanya (Biden) adalah menaikkan pajak, sehingga aliran dana keluar dari Amerika Serikat dan masuk ke negara berkembang," kata William kepada Katadata.co.id, Selasa (10/11).

Hal senada juga disampaikan oleh Direktur Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus. Menurutnya kemenangan Joe Biden bisa membuat aliran dana keluar dari negara Paman Sam tersebut. Biden yang sosialis, berpotensi meningkatkan pajak perusahaan di AS.

"Kalau pajak tinggi, akan membebani kinerja emiten di AS. Berarti negara berkembang akan kecipratan, tidak terkecuali Indonesia yang kecipratan capital inflow. Apalagi ada dukungan omnibus law," ujar Nico.

Investor asing hari ini terlihat memborong saham-saham perbankan. Terbesar, asing melakukan pembelian pada saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan nilai bersih mencapai Rp 1,2 triliun. Saham bank pelat merah ini pun ditutup meroket hingga 8,4% menyentuh harga Rp 4.000 per saham [Katadata.co.id].

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda