Beranda / Berita / Nasional / Gempa Bandung Dipicu Sesar Garsela, BMKG Tegaskan Hasil Analisis

Gempa Bandung Dipicu Sesar Garsela, BMKG Tegaskan Hasil Analisis

Sabtu, 21 September 2024 18:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Ilustrasi sesar garsela. Foto: tribunyogya


DIALEKSIS.COM | Bandung - Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Daryono, menegaskan gempa bumi bermagnitudo 5,0 yang mengguncang Bandung dan Garut beberapa hari lalu dipicu oleh aktivitas Sesar Garut Selatan (Garsela). Kesimpulan ini diambil setelah BMKG melakukan analisis lebih mendalam terhadap data gempa.

“Gempa di Kabupaten Bandung dan Garut bermagnitudo 5,0 ini tak terbantahkan dipicu oleh aktivitas Sesar Garsela,” ujar Daryono, Sabtu, 21 September 2024, dikutip dari Antara.

BMKG mengungkapkan bahwa hasil tersebut diperoleh setelah dilakukan analisis ulang menggunakan data gempa susulan yang lebih lengkap. Proses ini juga melibatkan relokasi hiposenter serta analisis mekanisme sumber gempa. Sesar Garsela, yang merupakan zona deformasi dengan banyak patahan, mencakup wilayah yang luas, sesuai dengan peta seismik BMKG.

"Mekanisme sumber gempa ini menunjukkan sesar yang berarah timur laut - barat daya, sesuai dengan jalur Sesar Garsela," jelas Daryono.

BMKG mencatat gempa tersebut sebagai yang terbesar yang dipicu oleh Sesar Garsela sejauh ini. Gempa ini mengakibatkan kerusakan ratusan rumah dan puluhan orang luka-luka. Berdasarkan data susulan, gempa tersebut termasuk dalam kategori gempa kerak dangkal (shallow crustal earthquake) dengan mekanisme sesar geser mengiri (sinistral strike-slip).

Sesar Garsela sebelumnya juga memicu gempa berkekuatan 4,2 magnitudo pada 6 November 2016 dan gempa 3,9 magnitudo pada 18 Juli 2017, yang menyebabkan kerusakan di Pangalengan dan Kamojang.

BMKG juga membuka kemungkinan bahwa gempa kali ini berasal dari segmen baru di zona Sesar Garsela, karena segmen-segmen sebelumnya, seperti Rakutai dan Kencana, sudah terpetakan. "Pemeriksaan lebih lanjut diperlukan untuk memastikan hal ini guna memperkuat upaya mitigasi gempa di masa mendatang," kata Daryono.

Namun, pandangan berbeda disampaikan oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari. Ia menyatakan bahwa gempa tersebut mungkin dipicu oleh sesar aktif yang belum terpetakan. "Diskusi awal menunjukkan kemungkinan gempa ini terjadi pada sesar yang belum terpetakan, bukan Sesar Garsela," ujar Abdul.

Abdul menegaskan pentingnya mempelajari sesar yang belum teridentifikasi untuk mengurangi risiko bencana. BNPB pun masih menunggu hasil penelitian dari BRIN dan PVMBG untuk memastikan sumber gempa. Abdul juga mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap potensi gempa susulan dan menyarankan mereka yang tinggal di rumah yang tidak layak huni untuk mengungsi sementara.

"Kami imbau masyarakat yang rumahnya tidak kuat, sebaiknya mengungsi untuk sementara waktu," pungkasnya.

Keyword:


Editor :
Redaksi

Berita Terkait
    riset-JSI
    Komentar Anda