Jum`at, 21 November 2025
Beranda / Ekonomi / Ekspor dan Investasi Manufaktur Jadi Fokus Indonesia di INNOPROM 2026

Ekspor dan Investasi Manufaktur Jadi Fokus Indonesia di INNOPROM 2026

Jum`at, 21 November 2025 08:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Redaksi

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan bahwa keikutsertaan Indonesia di INNOPROM punya arti strategis. [Foto: dok. Kemenperin]


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mempercepat persiapan jelang partisipasi Indonesia sebagai Partner Country INNOPROM 2026, pameran industri terbesar di Rusia. Dalam rangka itu, Kemenperin menggelar Business Dialogue Road to INNOPROM 2026 di Surabaya.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan bahwa keikutsertaan Indonesia tahun 2026 punya arti strategis. “Kami ingin Indonesia tampil bukan sekadar peserta, tetapi mitra strategis dengan visi yang jelas terhadap inovasi dan keberlanjutan,” ujarnya, Jumat (21/11/2025).

Sekretaris Ditjen KPAII Syahroni Ahmad mengatakan INNOPROM menjadi momentum untuk memperluas pasar industri nasional, terutama ke Rusia dan negara-negara CIS.

“Indonesia akan memanfaatkan platform ini untuk memperkuat kerja sama industri, investasi, dan promosi teknologi nasional,” kata Syahroni.

Kemenperin mencatat hingga triwulan III/2025, ekspor manufaktur nonmigas mencapai USD 167,85 miliar atau 81% dari total ekspor nasional. Indonesia juga menjadi yang tertinggi di Asia Tenggara untuk Manufacturing Value Added (MVA) dengan nilai USD 265 miliar.

Syahroni menyebut hubungan ekonomi Indonesia-Rusia terus berkembang, dengan nilai perdagangan 2024 mencapai USD 3,98 miliar dan investasi Rusia USD 262,8 juta. Ada peluang kerja sama di sektor pangan, farmasi, shipbuilding, pupuk, hingga metalurgi.

Ia menegaskan bahwa Indonesia juga mendorong percepatan IEAEU-FTA untuk membuka ruang kerja sama yang lebih luas. “Kami berharap Indonesia tampil dengan strategi yang terarah dan industri yang kompetitif pada 2026,” ujarnya.

Kemenperin mengajak pelaku industri memaksimalkan forum Business Dialogue untuk memperluas jaringan dan menjajaki peluang kolaborasi. [red]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI