Kamis, 23 Oktober 2025
Beranda / Ekonomi / Cuaca Ekstrem di Perairan Aceh, Harga Ikan di TPI Lampulo Melonjak

Cuaca Ekstrem di Perairan Aceh, Harga Ikan di TPI Lampulo Melonjak

Kamis, 23 Oktober 2025 12:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Naufal Habibi

Suasana Tempat Pelelangan Ikan (TPI) di Lampulo, Banda Aceh. Foto: Naufal Habibi/dialeksis.com.


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Cuaca ekstrem yang melanda perairan Aceh sejak pertengahan Oktober 2025 membuat sebagian besar nelayan memilih berhenti melaut. 

Gelombang laut yang tinggi disertai angin kencang tak hanya membahayakan keselamatan nelayan, tetapi juga berdampak langsung terhadap pasokan ikan di pasar.

Akibatnya, harga ikan di sejumlah Tempat Pelelangan Ikan (TPI) di Banda Aceh mengalami lonjakan yang cukup signifikan.

Di TPI Lampulo, Banda Aceh, aktivitas nelayan terlihat jauh lebih sepi dibandingkan biasanya. Hanya beberapa perahu yang berlabuh, menandakan berkurangnya hasil tangkapan selama beberapa pekan terakhir. Kondisi ini menimbulkan efek domino terhadap rantai pasok dan harga ikan di pasaran.

“Untuk sementara dalam minggu ini harga ikan masih tinggi dari harga dasar,” ujar Syukran, seorang pedagang ikan di TPI Lampulo, Banda Aceh, saat ditemui media dialeksis.com pada Kamis (23/10).

Menurutnya, kenaikan harga ini sudah terjadi sejak Ramadan hingga setelah Idulfitri lalu, namun semakin parah dalam dua minggu terakhir akibat cuaca buruk yang melanda perairan Aceh.

“Ini mulai turun dalam minggu ini, paling turunnya sekitar 20 persenlah. Kemungkinan seminggu atau dua minggu lagi akan normal kembali,” jelasnya dengan nada penuh harap.

Sementara itu, Zahran, pedagang ikan lainnya di lokasi yang sama, mengatakan bahwa jenis ikan tongkol yang biasanya menjadi primadona pembeli kini mengalami lonjakan harga hingga dua kali lipat.

“Biasanya harga ikan tongkol hanya Rp12 ribu sampai Rp15 ribu per kilogram. Sekarang naik jadi Rp25 ribu sampai Rp30 ribu. Minggu lalu malah bisa sampai Rp40 ribu hingga Rp45 ribu per kilogram,” ungkapnya.

Selain ikan tongkol, jenis ikan lain seperti ikan dencis dan beberapa ikan pelagis kecil juga mengalami kenaikan harga serupa.

 “Di sini rata-rata ikan yang dijual nelayan itu tongkol dan dencis. Tapi sekarang, karena hasil tangkapan berkurang, harga semua ikut naik,” ujarnya.

Zahran menambahkan bahwa faktor utama kenaikan harga ikan di Banda Aceh disebabkan oleh kondisi cuaca laut yang tidak menentu. Angin kencang dan gelombang tinggi membuat sebagian besar nelayan enggan melaut, sehingga suplai ikan ke pasar menurun drastis.

“Tingginya harga ikan karena faktor cuaca di laut. Hasil tangkapan nelayan yang pulang melaut juga berkurang. Banyak perahu yang sekarang memilih tidak berangkat karena risiko terlalu besar,” pungkasnya.

Keyword:


Editor :
Alfi Nora

riset-JSI