Kementerian Kelautan dan Perikanan menargetkan penyaluran pupuk bersubsidi untuk sektor perikanan mulai berjalan pada awal 2026. [Foto: dok. KKP]
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan penyaluran pupuk bersubsidi untuk sektor perikanan mulai berjalan pada awal 2026. Kebijakan ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas perikanan budi daya, khususnya pembudidaya ikan yang masih mengandalkan teknologi sederhana.
Direktur Jenderal Perikanan Budi Daya KKP Tb Haeru Rahayu mengatakan, penyaluran pupuk bersubsidi menjadi momentum penting setelah hampir empat tahun pembudidaya ikan tidak memperoleh akses pupuk subsidi. Menurutnya, ketersediaan pupuk di awal tahun krusial agar siklus produksi tidak terganggu.
“Kami ingin memastikan pembudidaya bisa mendapatkan pupuk sesuai target di awal tahun. Pupuk ini menentukan keberhasilan budidaya, terutama pada tambak berteknologi sederhana yang mengandalkan pakan alami berupa plankton,” ujar Haeru saat sosialisasi penyaluran pupuk bersubsidi di Lamongan, Jawa Timur.
Haeru menjelaskan, dalam sistem budidaya sederhana, pupuk berfungsi untuk menumbuhkan plankton sebagai pakan alami ikan. Tanpa pemupukan, pertumbuhan ikan dinilai tidak optimal dan berpotensi menurunkan hasil panen pembudidaya.
KKP mencatat alokasi pupuk bersubsidi sektor perikanan pada Tahun Anggaran 2026 mencapai 295.686 ton. Penetapan tersebut didukung oleh Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 22 Tahun 2025 serta kebijakan lintas sektor terkait tata kelola pupuk bersubsidi.
Penyaluran dan pengawasan pupuk subsidi dilakukan melalui sistem digital e-Rencana Penyediaan dan Penyaluran Subsidi Pupuk (e-RPSP) yang terintegrasi dengan aplikasi iPubers milik PT Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC). Sistem ini memungkinkan proses penebusan pupuk di kios dilakukan secara transparan dan tepat sasaran.
Dari sisi distribusi, Direktur Supply Chain Pupuk Indonesia Robby Setiabudi Madjid memastikan kesiapan produksi dan penyaluran pupuk bersubsidi untuk sektor perikanan.
“Awal 2026, pupuk bersubsidi sektor perikanan akan tersedia di kios-kios terdaftar dengan jenis Urea, SP-36, dan pupuk organik sesuai rekomendasi,” kata Robby. [in]
Sebelumnya
