DIALEKSIS.COM | Bangkok - Gempa bumi berkekuatan 5,5 skala Richter melanda pada Minggu (12/4/2025) pagi di dekat Meiktila, sebuah kota kecil di Myanmar bagian tengah, menurut Survei Geologi AS.
Gempa bumi terjadi saat Myanmar tengah berupaya memberikan bantuan setelah gempa bumi berkekuatan 7,7 skala Richter yang juga melanda wilayah tengah negara itu pada 28 Maret. Episentrum gempa terbaru itu kira-kira berada di antara Mandalay, kota terbesar kedua di Myanmar, yang mengalami kerusakan besar dan korban jiwa dalam gempa bumi bulan lalu, dan Naypyitaw, ibu kota, tempat beberapa kantor pemerintah rusak.
Tidak ada laporan langsung tentang kerusakan besar atau korban jiwa yang disebabkan oleh gempa bumi baru tersebut, salah satu yang terkuat dari ratusan gempa susulan dari gempa bumi 28 Maret. Hingga Jumat, jumlah korban tewas akibat gempa bumi itu adalah 3.649, dengan 5.018 orang terluka, menurut Mayjen Zaw Min Tun, juru bicara pemerintah militer Myanmar.
Departemen Meteorologi Myanmar mengatakan gempa hari Minggu terjadi di wilayah kota Wundwin, 97 kilometer (60 mil) selatan Mandalay, pada kedalaman 20 kilometer (12 mil). Survei Geologi AS memperkirakan kedalamannya 7,7 km (4,8 mil).
Dua warga Wundwin mengatakan kepada The Associated Press melalui telepon bahwa gempa itu sangat kuat sehingga orang-orang berlarian keluar dari gedung dan langit-langit di beberapa tempat tinggal rusak. Seorang warga Naypyitaw yang juga dihubungi melalui telepon mengatakan dia tidak merasakan gempa terbaru itu. Mereka yang dihubungi meminta untuk tidak disebutkan namanya karena takut membuat marah pemerintah militer, yang lebih suka mengendalikan informasi dengan ketat.
Perserikatan Bangsa-Bangsa minggu lalu memperingatkan bahwa kerusakan yang disebabkan oleh gempa 28 Maret akan memperburuk krisis kemanusiaan yang ada di Myanmar, di mana perang saudara telah menyebabkan lebih dari 3 juta orang mengungsi.
Dikatakan bahwa gempa itu sangat mengganggu produksi pertanian dan bahwa keadaan darurat kesehatan muncul karena banyak fasilitas medis di zona gempa rusak atau hancur.
Gempa hari Minggu terjadi pada pagi hari pertama hari libur Thingyan selama tiga hari di negara itu, yang merayakan Tahun Baru tradisional. Perayaan umum untuk hari libur tersebut telah dibatalkan. [abc news]