kip lhok
Beranda / Berita / Dunia / Damkar Prancis Berjuang Lawan Monster Kebakaran Hutan di Dekat Bordeaux

Damkar Prancis Berjuang Lawan Monster Kebakaran Hutan di Dekat Bordeaux

Kamis, 11 Agustus 2022 22:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Kebakaran besar telah berkobar selama dua hari di wilayah Gironde. [Foto: EPA]


DIALEKSIS.COM | Dunia - Lebih dari 1.000 petugas pemadam kebakaran berjuang melawan kebakaran hutan di barat daya Prancis yang telah menghancurkan hampir 7.000 hektar hutan.

Melansir BBC, Kamis (11/8/2022), kobaran api yang mengamuk di dekat kota Bordeaux telah memusnahkan sejumlah rumah dan memaksa 10.000 penduduk mengungsi.

"Ini ogre, itu monster," kata perwakilan pemadam kebakaran Gregory Allione kepada Radio RTL Prancis.

Angin kencang dan suhu tinggi menghambat operasi pemadam kebakaran.

Presiden Emmanuel Macron mengumumkan bahwa Austria, Jerman, Yunani, Polandia, dan Rumania datang untuk membantu Prancis dalam memerangi kobaran api. 

"Solidaritas Eropa sedang bekerja!" cuit-nya di twitter.

Musim panas ini Prancis dan sejumlah negara Eropa lainnya telah menyaksikan gelombang kebakaran hutan yang mematikan, yang dipicu oleh rekor suhu dan kekeringan di seluruh benua.

Lebih dari 1.000 kematian telah dikaitkan dengan panas di Portugal dan Spanyol.

Kebakaran hebat di wilayah Gironde Prancis telah berkobar selama dua hari di dekat komune Landiras, sekitar 30 km (19 mil) tenggara Bordeaux.

Sejumlah petugas pemadam kebakaran harus segera dikerahkan dari daerah lain untuk meningkatkan operasi yang sedang berlangsung.

Mereka didukung oleh pesawat khusus yang telah menjatuhkan air dan tahan api.

Namun terlepas dari semua upaya, kobaran api masih di luar kendali pada hari Kamis, kata pejabat setempat.

"Ini pertama kalinya kami melihat api seperti ini," kata petugas pemadam kebakaran Prancis Jérôme Jean kepada situs berita BFMTV.

Sebelum evakuasi, beberapa penduduk setempat harus menyelamatkan diri di atap rumah karena api dengan cepat mendekati rumah mereka, kata laporan. [BBC]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda