DIALEKSIS.COM | Aceh Tamiang - Yayasan IKAL Peduli Nusantara (YIPN) mengirimkan tim survei ke SMAN 1 Kejuruan Muda Aceh Tamiang, Senin (23/12/2025). Kunjungan ini merupakan langkah persiapan untuk rencana aksi pembersihan dan perbaikan di sekolah yang tercatat sebagai SMA tertua atau pertama di Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Aceh.
Tim survei yang dipimpin Yusri Kasim SE MSi diterima langsung oleh Kepala MAN 1 Kejuruan Muda, Muhammad, yang mendampingi penuh proses identifikasi kebutuhan dan kerusakan di lingkungan sekolah. Dalam kesempatan itu, Muhammad menyampaikan apresiasi dan harapan besar atas rencana kedatangan dan niat baik yayasan.
“Atas nama seluruh keluarga besar sekolah, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Yayasan Ikal Peduli Nusantara yang bermaksud membantu pembersihan sekolah kami. Kami berharap program ini dapat segera terlaksana,” ujar Muhammad saat menerima kunjungan tim YIPN.
Kepala Sekolah menjelaskan bahwa kondisi pasca-bencana yang dialami wilayah tersebut menyulitkan sekolah untuk melakukan upaya perbaikan mandiri. “Sampai saat ini, sekolah belum mampu melakukan upaya apapun. Seluruh guru juga merupakan korban, ditambah dengan keterbatasan biaya yang sangat kami rasakan,” tutur Muhammad.
Kondisi ini, lanjutnya, menjadi tantangan besar mengingat tanggung jawab untuk tetap menjalankan proses belajar mengajar bagi 958 siswa-siswi. “Prioritas kami adalah memastikan sebanyak 958 siswa-siswi ini dapat tetap melanjutkan pendidikan tanpa tertinggal pelajaran, meskipun dalam kondisi fasilitas yang belum pulih sepenuhnya,” imbuh Muhammad.
Ketua tim survei YIPN, Yusri Kasim SE MSi, yang juga Sekretaris DPD IKAL Provinsi Aceh menjelaskan, saat ini pihaknya masih melakukan pendataan menyeluruh untuk menentukan skala prioritas dan bentuk bantuan yang paling dibutuhkan oleh sekolah. Keberadaan SMA pertama di Aceh Tamiang ini dianggap memiliki nilai strategis, tidak hanya sebagai institusi pendidikan tetapi juga sebagai bagian dari sejarah dan identitas masyarakat setempat.
"Setelah pendataan pembiayaan pemulihan SMA 1 Kejuruan Muda Aceh Tamiang ini, kami segera melakukan membersihkan kondisi bangunan sekolah yang sangat memprihatinkan ini. Dengan demikian harapan masyarakat Aceh Tamiang agar operasional sekolah dapat dijalankan kembali," ujar Yusri.
Sementara itu Ketua Yayasan Ikal Peduli Nusantara H Eka Putra PhD berharap penyaluran dana bantuan yang dihimpun organisasinya untuk pembersihan SMA 1 Kejuruan Muda diharapkan dapat meringankan beban sekolah dan menciptakan lingkungan belajar yang lebih layak.
"Program pembersihan ini menjadi titik awal yang kritis untuk memulihkan normalitas kegiatan akademik di sekolah bersejarah tersebut," katanya.
YIPN berkomitmen untuk mendukung upaya pemerintah dan masyarakat Aceh dalam pemulihan, khususnya sektor pendidikan, yang masih menghadapi berbagai kendala lapangan. Uluran tangan juga sedang dibutuhkan masyarakat dua provinsi terdampak bencana lainnya, Sumatera Utara dan Sumatera Barat.
"Warga korban bencana Sumatera tidak sendirian. Mereka adalah bagian dari kita, saudara-saudara kita yang sedang membutuhkan uluran tangan. Seberapapun besarnya musibah, ia bisa dihadapi dengan lebih ringan jika kita bergotong-royong memikulnya. Mari kita buktikan bahwa rasa kemanusiaan kita lebih kuat daripada amukan alam. Setiap rupiah yang kita donasikan sangat membantu meringankan beban mereka," kata Eka Putra