Israel Serang Fasilitas Nuklir Iran
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Israel dituduh sebagai otak dibalik serangan ke fasilitas nuklir Iran di Natanz, Minggu (11/4/2021). Sebelumnya, New York Times menyebut ledakan terjadi di pusat pengayaan uranium tersebut dan membuat listrik area sensitif itu padam.
Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan Israel mencoba memanas-manasi Iran. Ini untuk menggagalkan upaya perundingan antara Amerika Serikat (AS) dan Iran terkait penyelamatan perjanjian pembatasan program nuklir 2015, JCPOA.
"Tentu saja rezim zionis (Israel), dengan tindakan ini, mencoba untuk membalas dendam kepada rakyat Iran," kata Juru Bicara Kemlu Iran Saeed Khatibzadeh pada konferensi pers ikutip dari AFP, Senin (12/4/2021).
Khatibzadeh bersumpah Iran akan membalas dendam ke Israel soal ini. "Kapan dan di mana saja yang dipilih Teheran," ujarnya lagi.
Insiden Natanz mengikuti putaran pembukaan pembicaraan nuklir di Wina, Austria. Pembicaraan difokuskan pada pencabutan sanksi AS, yang diberlakukan kembali terhadap Iran oleh mantan presiden Donald Trump.
Iran sebelumnya memulihkan hubungan dengan AS di masa Barrack Obama. Namun saat Trump berkuasa, ia menarik AS dari JCPOA dan memberi sanksi maksimal ke Iran.
Fasilitas nuklir Iran Natanz terletak di provinsi Isfahan. Ini adalah inti dari program pengayaan uranium Iran yang dipantau Badan Energi Atom Internasional (IAEA), pengawas nuklir PBB.
Media Israel, Kan, menyebut intelijen negeri itu memang melakukan serangan siber ke fasilitas tersebut. Bahkan kerugian lebih besar dari yang diumumkan Negeri Syiah itu.
Namun sayangnya tak ada konfirmasi dari Israel. Pernyataan justru datang dari sumber anonim AS yang membenarkan ada peran Tel Aviv dalam kejadian itu.[CNBC Indonesia]