Rumah rusak akibat banjir di Aceh Utara. Foto: for Dialeksis
DIALEKSIS.COM | Aceh Utara - Jumlah korban jiwa akibat banjir bandang di Kabupaten Aceh Utara terus bertambah. Hingga Senin, 8 Desember 2025, tercatat 126 orang meninggal dan 11 warga masih hilang. Sebanyak 917 orang mengalami luka-luka dan ratusan lainnya masih bertahan di pengungsian.
Data posko utama penanganan banjir mencatat 210 warga masih mengungsi yang tersebar di 389 titik pengungsian. Bencana ini juga merusak 68 titik tanggul sungai dan 432 ruas jalan yang sebagian di antaranya amblas disapu arus.
Bupati Aceh Utara, Ismail A. Jalil, mengatakan proses pencarian korban hilang masih dilakukan oleh tim gabungan.
“Laporan terakhir masih ada 11 warga hilang. Pencarian terus dilakukan,” ujar Ismail kepada wartawan, Senin siang.
Menurut dia, pendataan kerusakan dan kondisi wilayah terdampak masih berlangsung seiring mulai terbukanya beberapa akses jalan. Sebagian pengungsi, kata Ismail, telah kembali ke rumah masing-masing.
“Titik pengungsian berkurang, kini tersisa 490 titik,” katanya.
Ia menyebut kebutuhan logistik masih mendesak, terutama obat-obatan, popok dan susu bayi, serta pakaian dan kebutuhan ibu hamil.
“Beras untuk dua hari ke depan masih aman. Tapi kebutuhan lain masih sangat kurang, terlebih warga mulai diserang penyakit,” ujarnya.
Bantuan dari relawan dan masyarakat, menurut Ismail, terus berdatangan, namun masih jauh dari cukup.
“Kita sangat terbantu dengan dukungan para relawan. Tapi kami berharap bantuan tambahan, terutama dari pemerintah pusat,” pungkasnya.
Sebelumnya
