DIALEKSIS.COM|Takengon - Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah resmi memulai seleksi terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Pratama tahun 2025. Kegiatan berlangsung di Hotel Grand Bayu Hill Takengon, Jumat (21/11/2025).
Plt. Kepala BKPSDM Aceh Tengah yang juga menjabat Asisten Administrasi Umum Setdakab Aceh Tengah, Alam Suhada, dalam laporannya menyampaikan bahwa proses seleksi ini telah mendapatkan persetujuan dari Badan Kepegawaian Negara (BKN).
Seleksi ini bertujuan untuk mendapatkan pejabat tinggi pratama yang memiliki kompetensi, integritas, serta profesionalisme tinggi. Alam Suhada menegaskan bahwa seleksi ini diselenggarakan untuk mengisi 14 formasi JPT Pratama, sesuai kebutuhan organisasi perangkat daerah.
Tahapan seleksi meliputi seleksi administrasi, uji kompetensi (assessment), penulisan makalah, serta presentasi dan wawancara akhir. Dari keseluruhan pelamar, sebanyak 40 peserta dinyatakan lulus seleksi administrasi dan berhak mengikuti tahapan berikutnya.
Pelaksanaan assessment/psykometrik dimulai pada 21 November 2025 secara langsung di Hotel Grand Bayu Hill Takengon. Sementara uji kompetensi secara online dilaksanakan pada 22–23 November 2025. Selanjutnya, peserta mengikuti penulisan makalah pada 25 November 2025, dan kemudian presentasi serta wawancara dengan panitia seleksi pada 29 November hingga 1 Desember 2025.
Assessment dilakukan bekerja sama dengan Psikodista Konsultan Banda Aceh, sedangkan Panitia Seleksi (Pansel) berjumlah lima orang, masing-masing Drs. Mursyid, M.Si, Abd. Qahar, S.Kom., MM, Kukuh Heri Yanti, SH., MH, Prof. Dr. Syahrizal Abbas, dan Prof. Dr. Ridwan Nurdin, MCL.
Sementara itu, Bupati Aceh Tengah, Drs. Haili Yoga, M.Si, menegaskan bahwa seleksi dilakukan secara objektif dan transparan. Ia menyinggung pengalamannya sendiri mengikuti seleksi pada 2014 di BKN bersama 67 peserta lainnya.
Menurutnya, pejabat yang terpilih nantinya harus mampu menjadi pelayan masyarakat sekaligus memiliki loyalitas dalam mendukung pimpinan dan organisasi.
“Kita mencari sosok pelayan. Kalau ada kekurangan pada pimpinan, maka pejabat harus mampu menutupinya dengan kinerja dan dedikasi. Tim pansel bekerja secara objektif sesuai kemampuan peserta," kata Bupati.
Haili meminta agar pejabat yang nantinya terpilih mampu memberi motivasi kepada staf dan memperkuat kinerja perangkat daerah. “Isi misi bupati yang menjadi prioritas harus benar-benar dipahami dan dijalankan," tambahnya.