Aturan pembatasan Covid-19 sudah resmi dicabut oleh Pemerintah Arab Saudi. Kini, pendatang yang ingin memasuki kota suci itu tak perlu lagi menjalani sesi karantina atau menunjukkan hasil tes PCR setiba di sana. [Foto: Istimewa]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Sebagian besar aturan pembatasan Covid-19 sudah resmi dicabut oleh Pemerintah Arab Saudi. Kini, pendatang yang ingin memasuki kota suci itu tak perlu lagi menjalani sesi karantina atau menunjukkan hasil tes PCR setiba di sana.

Pembimbing Haji dan Umrah dari Travel Ruhama, Ustadz Haris Abu Naufal mengucapkan syukur tak hingga dengan kondisi terbaru itu. Baginya, informasi penghapusan beberapa pembatas Covid-19 oleh otoritas Arab Saudi adalah kabar yang menggembirakan bagi umat muslimin yang sudah merindukan kedatangan ke Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.

“Saat dulu ada aturan-aturan karantina dan sebagainya, banyak jemaah yang memilih mundur. Tapi dengan kondisi sekarang ini membuat kita bisa berbahagia lagi,” ungkap Ustadz Haris kepada reporter Dialeksis.com, Banda Aceh, Minggu (6/3/2022). 

Sementara itu, Ustadz Haris juga mengimbau, meski aturan sudah dilonggarkan oleh Pemerintah Arab Saudi, para jemaah haji atau umrah tak boleh mengabaikan protokol kesehatan. 

Karena, meski tak ada karantina dan PCR, Arab Saudi tetap mensyaratkan para jamaah untuk vaksin minimal dua kali sebelum keberangkatan sebagai upaya preventif dalam mencegah penyebaran virus Covid. Walau masuk ke Arab Saudi tak perlu PCR, regulasi sebelum keberangkatan tetap harus dijunjung. 

Adapun ulasan dari kebijakan Pemerintah Arab Saudi, baik untuk jemaah atau pengelola travel cukup positif. Ustadz Haris mengabarkan, sebelumnya ada beberapa jamaah yang lebih memilih mengundurkan kepergian ke Mekkah-Madinah karena aturan pembatasan Covid-19 dari otoritas Arab Saudi. Namun pasca pencabutan pembatasan pandemi, umat muslimin ada yang sudah kembali bersemangat berangkat.

“Ini tentunya memberi kebahagiaan buat saudara-saudara kita muslimin yang sudah cukup rindu dengan kota suci Mekkah-Madinah,” ucap Ustadz Haris. (Akhyar)