kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Mahasiswa UTU Pembuat Ucapan Selamat Jumat Agung Disyahadatkan Kembali, Begini Respon JIAD

Mahasiswa UTU Pembuat Ucapan Selamat Jumat Agung Disyahadatkan Kembali, Begini Respon JIAD

Selasa, 11 April 2023 08:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Zulkarnaini

Koordinator Jaringan Islam Antidiskriminasi (JIAD), Gus Aan Anshori


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Koordinator Jaringan Islam Antidiskriminasi (JIAD), Gus Aan Anshori, sangat menyayangkan para pihak yang menekan Badan Esekutif Mahasiswa Universitas Teuku Umar (UTU) terkait ucapan selamat Jumat Agung kepada umat Kristiani beberapa hari yang lalu.

Gus Aan Anshori mengatakan, bahwa apa yang dilakukan oleh BEM UTU jelas merupakan cerminan intelektualisme dalam beragama, dalam hal ini berislam. 

Menurutnya, berislam dalam koridor Pancasila adalah kesediaan hidup bersama (proeksistensi) dengan agama atau kepercayaan lain.

“Alih-alih dikecam, BEM UTU harusnya malah justru kita apresiasi karena telah menunjukkan model berislam yang kuat dan percaya ketimbang (berislam) lemah dan minder,” kata Gus Aan Anshori kepada DIALEKSIS.COM, Selasa (11/4/2023). 

Lebih lanjut Gus Anshori menjelaskan, ciri utama berislam yang pertama ditandai keberanian mengekspresikan wujud keimanannya dengan cara mengapresiasi agama/keyakinan lain, dalam hal ini Kristen. Sedang berislam model kedua kerap dicirikan dengan perasaan takut, was-was, minder, dan penuh prasangka terhadap agama lain.

“Setiap pihak memiliki hak penuh untuk berbeda pandangan atas perlu tidaknya mengapresiasi perayaan agama lain. Berbeda pandangan merupakan hal wajar, yang tidak boleh adalah jika salah satu pihak, dengan kekuatan yang dimilikinya, memaksakan kehendak dan pandangannya terhadap kelompok lain,” katanya. 

Menurut Gus Ann Anshori, pihak kampus telah memberikan contoh yang tidak baik yang sangat nyata terkait hal ini. 

“Mereka menekan BEM UTU agar menarik ucapan selamatnya. Contoh jelek ini menurut saya, tidak sejalan dengan semangat Al-Quran yang mewanti-wanti kita agar bersikap adil terhadap orang/kelompok yang tidak kita sukai. Kampus telah bersikap tidak adil pada BEM UTU,” pungkasnya.

Kerena Isu terkait ucapan selamat Jumat Agung kepada umat Kristiani oleh DPM UTU terus meluas. 

Menyingkapi hal tersebut Rektor UTU Meulaboh Dr. Ishak Hasan menggelar pertemuan dengan Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Kabupaten Aceh Barat dan alumni UTU.

“Tadi sudah selesai pertemuan dengan alumni dan juga MPU Aceh Barat,” ujar Rektor UTU, Dr. Ishak Hasan dikutip dari catat.co, Senin (10/4/2023).

Hasil pertemuan tersebut, Rektor UTU mengumumkan bahwa mahasiswa yang membuat flyer ucapan selamat memperingati Jumat Agung kepada umat Kristiani telah dipecat dari kepengurusan DPM UTU dan mensyahadatkan kembali, karena dianggap telah murtad secara perbuatan.

Keputusan ini diputuskan setelah melalui pertemuan dengan MPU dan alumni UTU, yang menganggap bahwa ucapan selamat tersebut merupakan tindakan yang bertentangan dengan ajaran Islam.

Keyword:


Editor :
Zulkarnaini

riset-JSI
Komentar Anda