Kankemenag Bireuen Sasar Remaja Usia Sekolah Ikut Bimbingan Perkawinan Pra-nikah
Font: Ukuran: - +
Para peserta bimbingan perkawinan pra-nikah angkatan pertama yang digelar Kankemenag Bireuen mengikuti kegiatan dengan khidmat, Rabu (9/3/2022) di aula IAI Al-Aziziyah Samalanga, Bireuen. [Foto: Kemenag Aceh]
DIALEKSIS.COM | Bireuen - Kankemenag Bireuen melalui seksi bimbingan masyarakat (Bimas) Islam menyasar remaja usia sekolah untuk mengikuti bimbingan perkawinan (bimwin) pra-nikah, angkatan pertama, Rabu (9/3/2022) di aula IAI Al-Aziziyah Samalanga, Bireuen.
Kasi Bimas Islam, Drs Abdullah saat membuka acara secara resmi mengatakan, pelaksanaan program bimbingan pra-nikah di usia sekolah menjadi sangat penting untuk menekan angka pernikahan dini.
Pelaksanaan kegiatan ini merupakan sarana edukasi bagi remaja dalam memahami konteks pernikahan yang meliputi usia dan kesiapan dalam berumah tangga, sehingga menjadi bekal untuk masa depan remaja saat telah memasuki usia ideal perkawinan, katanya.
“Remaja usia sekolah saat ini sangat rentan dengan pernikahan dini, yang imbasnya tidak sedikit berujung pada perceraian. Sebab itu untuk menekan baik angka pernikahan dini maupun angka perceraian, pemerintah telah berupaya memberikan batasan usia perkawinan yaitu minimal 19 tahun sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Nomor 16 tahun 2019”, jelas Abdullah yang juga bertindak sebagai narasumber.
Ketua panitia, Syahrati menyampaikan bahwa kegiatan yang bertajuk “mempertahankan stabilitas iman dan taqwa,” diikuti sebanyak 100 peserta remaja usia sekolah yang ada di wilayah Kecamatan Samalanga.
Dalam kegiatan tersebut, lanjut Syahrati, dihadirkan sejumlah narasumber dan materi, di antaranya menghadirkan akedemisi IAI Al Aziziyah, Nainunis MA yang menyajikan materi psikologi pra-nikah dalam menyiapkan dan membangun keluarga samara, mandiri dan tangguh.
Dalam ulasannya, Nainunis mengajak para peserta untuk menyiapkan diri sedini mungkin sebelum memasuki jenjang pernikahan sembari terus mengolah kecerdasan emosional, rasional dan spritual.
Pemateri lainnya dari Dinas Kesehatan, UPT Puskesams Samalanga, dr Mohd Firyza Putra PK dengan topik sehat, cinta dan seksualitas.
Menurutnya menjaga kesehatan reproduksi merupakan hal penting terutama bagi para remaja. Usia remaja adalah waktu terbaik dalam membangun kebiasaan menjaga kebersihan yang menjadi aset sangat penting dalam jangka panjang, katanya.
“Kurangnya edukasi berkaitan dengan kesehatan reproduksi nyatanya bisa memicu terjadinya hal-hal yang tak diinginkan. Salah satunya yang sering terjadi karena kurangnya sosialiasi dan edukasi adalah penyakit seksual menular, kehamilan di usia muda, hingga aborsi yang berakibat pada hilangnya nyawa remaja,” tambahnya.
Sementara itu Kepala KUA Kecamatan Samalanga Zulfitri M Sos yang juga penanggungjawab kegiatan secara terpisah mengucapkan terima kasih kepada seksi Bimas Islam Kankemenag Bireuen yang telah memberikan kepercayaan kepada pihaknya untuk menyelanggarakan kegiatan.
“Semoga kegiatan membawa manfaat yang besar bagi para remaja, khususnya remaja dalam kecamatan Samalanga,” harapnya. [KKA]