DIALEKSIS.COM | Redelong - Bupati Bener Meriah, Tagore Abubakar, secara resmi mengumumkan keadaan darurat bencana setelah hujan deras yang melanda beberapa hari terakhir menyebabkan banjir dan tanah longsor di sejumlah titik. Akibatnya, beberapa akses jalan dan jembatan di kabupaten tersebut terputus.
Pengumuman itu disampaikan setelah Bupati Tagore menggelar rapat koordinasi dengan para pimpinan Satuan Kerja Perangkat Kabupaten (SKPK) di ruang kerja bersama pada Rabu (26/11/2025) pukul 09.30 WIB. Rapat membahas langkah-langkah penanganan bencana yang sudah dan akan dilakukan.
Melalui Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika, Ilham Abdi, S.STP, M. AP, Bupati Tagore menginformasikan beberapa langkah penanganan, antara lain:
1. Menetapkan status darurat bencana di seluruh wilayah Bener Meriah.
2. Membentuk tim satgas penanganan bencana.
3. Meliburkan aktivitas belajar mengajar di sekolah hingga Sabtu (30/11/2025).
4. Membuka posko darurat yang terpusat di Aula Sekretariat Daerah Kabupaten Bener Meriah.
5. Memastikan ketersediaan stok logistik melalui Dinas Sosial dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
6. Memerintahkan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), BPBD, dan Dinas Sosial untuk segera menindaklanjuti penanganan akses jalan dan distribusi logistik.
Hingga berita ini diturunkan, hujan deras masih melanda wilayah Bener Meriah. Beberapa akses jalan yang terputus meliputi Jalan KKA (Aceh Utara - Bener Meriah); Akses Simpang Tiga - Pondok Baru via Kampung Bale dan Kampung Ujung Gele; Jalan Bener Meriah - Takengon via Takengon - Bireuen; dan Jalan Bener Meriah - Bireuen.
Bupati Tagore menghimbau masyarakat untuk menghindari kawasan rawan longsor, daerah aliran sungai, tanah landai, dan wilayah berpotensi bencana. Warga juga diimbau tetap waspada dan mengikuti informasi resmi dari pemerintah daerah. [*]