DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Kepala Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA), Nasri Djalal, menegaskan bahwa pasokan bahan bakar minyak (BBM) di Aceh dalam kondisi aman dan terkendali di tengah bencana banjir besar yang melanda hampir seluruh wilayah Aceh dalam beberapa hari terakhir.
“Kami memastikan suplai BBM di Aceh aman. Kami sudah berkoordinasi dengan Kementerian ESDM. Distribusi yang terganggu karena jalan terputus sedang kami atasi. Insyaallah tidak ada kelangkaan BBM di Aceh,” ujar Nasri kepada awak media yang dihadiri media dialeksis.com, Jumat (28/11/2025).
Sejumlah jalur utama di berbagai kabupaten dilaporkan terputus akibat jembatan yang rusak dan jalan nasional yang amblas. Kondisi itu sempat menimbulkan kekhawatiran publik terhadap distribusi bahan bakar dan logistik lain.
Diketahui, kerusakan parah terjadi pada Jembatan Kutablang di Kabupaten Bireuen, Jembatan Meureudu di Pidie Jaya, serta jalur penghubung utama di Aceh Tengah dan Bener Meriah yang merupakan akses vital menuju wilayah tengah Aceh. Kondisi serupa juga terjadi di beberapa ruas jalan nasional di kawasan timur Aceh.
“Ini situasi yang berat, karena banyak jalur distribusi yang terputus total. Mobilisasi logistik dan BBM yang biasanya lewat jalur darat memang terganggu,” jelas Nasri.
Nasri menegaskan bahwa suplai BBM untuk wilayah Banda Aceh, Aceh Besar, dan daerah sekitarnya masih aman karena dipasok melalui terminal BBM di Krueng Raya, Aceh Besar.
“Apalagi untuk suplai dari Banda Aceh, Aceh Besar dan sekitarnya itu berasal dari Krueng Raya, Aceh Besar. Jadi kami harap masyarakat tidak khawatir,” ujarnya.
Untuk mengantisipasi kondisi darurat yang mungkin berkepanjangan, BPMA menyiapkan opsi distribusi alternatif melalui jalur laut jika akses darat belum dapat pulih dalam waktu dekat.
“Kita juga akan melakukan penyaluran lewat laut kalau jalur darat tidak bisa diakses. Ini sedang kita koordinasikan agar kebutuhan BBM untuk masyarakat tetap terpenuhi,” kata Nasri.
BPMA memastikan bahwa distribusi BBM tidak hanya diprioritaskan untuk masyarakat umum, tetapi juga untuk alat berat, kendaraan evakuasi, transportasi logistik, dan operasi penyelamatan di wilayah terdampak.
Untuk menghindari antrean panjang dan pembelian panik, Nasri mengimbau warga agar tidak melakukan penimbunan dan tetap tenang.
“Yang penting masyarakat jangan panik. Beli sesuai kebutuhan. Pemerintah terus bekerja dan kami pastikan suplai BBM berjalan,” tutupnya. [nh]