Jum`at, 26 Desember 2025
Beranda / Berita / Aceh / Banjir Susulan Rendam Sejumlah Desa di Pidie Jaya

Banjir Susulan Rendam Sejumlah Desa di Pidie Jaya

Kamis, 25 Desember 2025 10:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Ratnalia

Kondisi banjir susulan di Pidie Jaya. Foto: Kolase Dialeksis


DIALEKSIS.COM | Pidie Jaya - Banjir susulan kembali melanda sejumlah desa di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, Rabu sore. Peristiwa ini terjadi setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut sejak sore hari dan belum menunjukkan tanda-tanda mereda hingga malam.

Berdasarkan rekaman video amatir warga, air dengan cepat merendam permukiman di Kecamatan Bandar Dua. Sejumlah desa dilaporkan terdampak cukup parah, di antaranya Desa Alue Sane, Alue Ketapang, Alue Me, Gahru, dan Babah Krung. Luapan air membuat sebagian rumah warga tergenang dan aktivitas masyarakat lumpuh.

Kondisi cuaca yang masih diguyur hujan deras memicu kepanikan di tengah warga. Kekhawatiran akan terjadinya banjir yang lebih besar terus membayangi, mengingat intensitas hujan di wilayah hulu dilaporkan masih tinggi.

Luapan air tidak hanya terjadi di Kecamatan Bandar Dua. Di sepanjang aliran sungai utama Pidie Jaya, sejumlah kawasan yang sebelumnya sempat diterjang banjir bandang kembali tergenang. Air sungai yang meluap secara tiba-tiba masuk ke permukiman warga, terutama di daerah dataran rendah.

“Banjir dari jam tiga sore tadi. Ini banjir meluap dari Sungai Gahru. Air semakin bertambah sampai lutut terus naik. Sebagian warga ada yang mengungsi,” ujar seorang warga dalam video yang beredar luas di media sosial.

Menanggapi kondisi tersebut, Juru Bicara Posko Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi Pidie Jaya, Murthalamuddin, mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan terus memantau perkembangan situasi. Ia menekankan pentingnya langkah antisipasi sejak dini guna menghindari risiko yang lebih besar.

“Kami meminta masyarakat yang berada di daerah rawan banjir untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama yang bermukim di bantaran sungai dan wilayah dataran rendah. Pantau terus informasi resmi dan segera lakukan evakuasi mandiri apabila debit air terus meningkat,” kata Murthalamuddin saat dihubungi Dialeksis.

Posko tanggap darurat, kata dia, terus melakukan pemantauan intensif terhadap kondisi cuaca dan tinggi muka air sungai, serta berkoordinasi dengan unsur terkait untuk menyiapkan langkah penanganan jika situasi berkembang lebih buruk.

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI