Senin, 01 Desember 2025
Beranda / Berita / Aceh / Aceh Tengah Terisolir, Ketua PMI Banda Aceh Desak Bantuan Udara dan Evakuasi Atlet PORA

Aceh Tengah Terisolir, Ketua PMI Banda Aceh Desak Bantuan Udara dan Evakuasi Atlet PORA

Senin, 01 Desember 2025 12:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Ketua PMI Banda Aceh, Ahmad Haeqal Asri, melaporkan kondisi darurat dari Aceh Tengah. [Foto: dokumen untuk dialeksis.com]


DIALEKSIS.COM | Redelong - Ketua PMI Banda Aceh, Ahmad Haeqal Asri, melaporkan kondisi darurat dari Aceh Tengah yang hingga hari ini masih terisolir total akibat bencana banjir dan longsor yang melanda hampir seluruh wilayah Aceh. 

Dalam pesan singkat yang dikirimkan melalui WhatsApp pada Senin pagi, Haeqal menggambarkan situasi yang kian memburuk setelah tujuh hari tanpa akses keluar masuk wilayah.

“Keadaan di sini sangat terisolir. Bahan makanan pokok sudah sangat menipis,” tulis Haeqal, Senin (1/12/2025).

Menurutnya, beberapa wilayah di Kabupaten Bener Meriah juga masih belum tersentuh bantuan, termasuk daerah-daerah seperti Inang-Inang yang hingga kini belum menerima distribusi logistik. Bantuan yang disalurkan oleh Wakil Gubernur Aceh kemarin disebutnya baru menjangkau wilayah kota saja.

“Mohon sekali dibantu makanan full via udara, itu jalan satu-satunya,” desaknya.

Kondisi ini diperparah dengan terputusnya akses darat dan kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) yang kini tidak lagi dijual di wilayah terdampak. Harga kebutuhan pokok di Bener Meriah dan Takengon melonjak tajam, sementara masyarakat kesulitan mendapatkan pasokan makanan dan obat-obatan.

Haeqal juga menyoroti kebutuhan mendesak akan evakuasi udara, terutama bagi masyarakat dari wilayah Lintas Timur yang sedang mengikuti Pekan Olahraga Aceh (PORA). Banyak dari mereka adalah pelajar yang terpisah dari keluarga dan kini terjebak di lokasi bencana.

“Kami sangat butuh pesawat evakuasi untuk masyarakat, terutama adik-adik atlet PORA yang masih sekolah dan jauh dari keluarga. Mohon segera dievakuasi ke titik kumpul di Banda Aceh,” ujarnya.

Sebanyak 105 peserta Musyawarah Daerah (Musda) PMI Aceh juga masih terkurung di Aceh Tengah. Upaya keluar dari wilayah tersebut sangat sulit. Hari ini, sejumlah peserta dari lima kabupaten mencoba menempuh jalur KKA, namun perjalanan diperkirakan memakan waktu hingga 16 jam.

PMI telah membuka dua pos bantuan di Kabupaten Bener Meriah: satu di Kantor Bupati yang difungsikan sebagai dapur umum bagi para pengungsi, dan satu lagi di Kantor PMI Bener Meriah. Namun, keterbatasan alat bantu membuat proses evakuasi dan distribusi bantuan menjadi sangat lambat.

“Kami akan lanjutkan assessment dan upaya yang bisa dilakukan. Tapi untuk evakuasi, kami sangat kekurangan alat bantu,” jelas Haeqal.

Ia juga mengingatkan pentingnya kesiapan menghadapi potensi krisis kesehatan akibat keterbatasan tenaga medis dan minimnya ketersediaan vitamin serta obat-obatan.

“Kita harus segera siapkan langkah-langkah kesehatan sebelum menjadi masalah yang lebih besar,” pungkasnya. [*]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI