Izzatul Islami, Pengusaha Milenial Beromset Puluhan Juta dari Modal Rp35 Ribu
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Jam menunjukkan pukul 13.30 WIB. Saat orang-orang rehat, mahasiswi Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Ar-Raniry ini masih saja mengemudi motornya di bawah terik matahari, mengantar orderan usaha yang dirintisnya sejak setahun lalu.
Ur Tasty. Itulah nama produk makan siang berkemasan ala western (rice bowl), rasa Indonesia milik Izzatul Islami ini.
Produk gadis 21 tahun itu sangat digemari kalangan mahasiswa. Ia menjual rice bowl, makanan yang berisi nasi putih, ayam, ikan, telur dan berbagai pelengkap seperti tempe, tri, timun dan krupuk yang dikemas dalam cup.
Hanya dihargai Rp 7 ribu - Rp 15 ribu rupiah per porsinya.
"Harga yang 7 ribu sangat terjangkau bagi mahasiswa, senang bisa membantu mereka," kata Izza, sapaan Izzatul Islami, Owner Ur Tasty.
Makan siang ala western rasa Indonesia milik Izza dirintis pada 13 September 2018 lalu. Di usia belum cukup setahun, ia sudah meraup omset pulahan juta rupiah per bulannya.
"Dulu modal saya hanya 35 ribu rupiah dan kini alhamdulillah sudah mencapai puluhan juta per bulannya," ungkap Izza saat diwawancara Dialeksis.com, Kamis (5/9/2019).
Meski tidak punya lapak tetap, Izza mampu memproduksi 150 hingga 200 cup rice bowl setiap harinya.
"Sistemnya bagi yang mau order bisa DM ke instagram @ur_tasty atau japri via WhatsApp bagi yang sudah langganan. Selanjutnya mereka akan jemput sendiri di satu tempat yang disepakati, biasanya di gedung Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Ar-Raniry," jelas Izza.
Rice Bowl Ur Tasty. [Foto: Sara Masroni/Dialeksis.com]Menurutnya, dosen-dosen di tempatnya kuliah ikut memberikan support agar dia terus mengembangkan usaha Ur Tasty itu.
Saat ditanya apa yang menginspirasi Izza membuat produk tersebut, dia berujar nilai kreatifitas dan ibadah menjadi motivasi utama.
"Dahulu saya sempat berpikir bagaimana caranya membuat satu produk yang ala-ala western gitu, tapi rasanya tetap Indonesia. Perpaduan dua ide inilah yang melahirkan Ur Tasty," kata gadis kelahiran Aceh Tengah, 1997 itu.
Ia menambahkan, walau dalam kemasan berbentuk cup, rice bowl miliknya dibungkus daun dan dihiasi rempah-rempah khas Indonesia. Hal ini untuk menjaga identitas, namun bernilai milenial.
Selain itu, bisnis itu dirintis Izza agar adik-adik SMA di Panti Asuhan Putri Al Kazem punya keterampilan berbisnis.
"Ada 8 orang yang Izza pekerjakan dan itu karena kemauan mereka sendiri ingin belajar bisnis," ujar putri dari pasangan Hermansyah Adnan dan Suarni itu.
Selanjutnya, yang memotivasi dia, banyak teman-teman di kampus yang mencari alternatif makan siang yang sesuai budget mahasiswa.
Dia berujar, "Intinya niat awal bisnis ini adalah meringankan orang-orang di sekitar Izza."
Selain rice bowl, kini Izza juga mulai mengembangkan produk lain seperti tumpeng dan nantinya akan ada snack ala Izza dengan tetap mengandalkan konsep milenial rasa Indonesia.
"Tumpeng dengan konsep kekinian, harga terjangkau, bisa tulis 'happy birthday' juga di atasnya."
Izza kini tengah mengumpulkan uang untuk membangun toko miliknya agar memudahkan konsumen saat melakukan pemesanan dalam jumlah banyak.
"Saya juga tidak menutup peluang bagi yang ingin berinvestasi dan berkerjasama," ungkapnya.
Di usianya yang baru menginjak 21 tahun, Izza mengajak para milenial untuk segera melirik dunia bisnis. Selain alasan penghasilan, Izza berpandangan kalau dunia bisnis bisa sebagai ladang amal untuk membantu banyak orang.
"Jangan takut dengan modal, saya saja mulai dengan 35 ribu rupiah dan bisa dibilang sekarang hasilnya lebih dari apa yang saya pikirkan," kata Izza.
Semua ada jalan kalau mau gerak dan niat, begitu kata Izza, seraya menambahkan, "modal terbesar itu sebenarnya mindset."
Dia menyebut namapendiri Facebook, Mark Zuckerberg sebagai contoh, yang merintis usahanya dari garasi rumah.
Izza berharap semakin banyak anak-anak muda di Aceh yang mandiri, mampu meringankan beban orang tua dan bisa bermanfaat bagi orang banyak.(Sara Masroni)